Alergi dingin merupakan reaksi yang timbul di permukaan kulit setelah terpapar suhu udara yang dingin. Ya, suhu udara yang dingin juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi. Simak penjelasannya berikut ini yuk! Ketika udara dingin, Anda pastinya akan...
Manfaat Baby Cream untuk Kulit Bayi
Manfaat Baby Cream untuk Kulit Bayi
Baby cream atau krim bayi merupakan salah satu produk perawatan kulit bayi yang harus tersedia di rumah, lho, Moms.
Bukan tanpa alasan, baby cream diperlukan untuk mencegah atau mengatasi sejumlah masalah kulit yang mungkin dialami bayi.
Kulit bayi masih tipis dan rentan mengalami kekeringan. Jika kulitnya kering, bayi akan lebih mudah mengalami infeksi kulit, iritasi, dan luka.
Oleh karena itu, Moms perlu menjaga kulit Si Kecil agar tetap lembap dengan perawatan yang tepat. Salah satunya dengan baby cream.
Baby cream memiliki fungsi untuk melembapkan kulit bayi. Berbeda dengan losion, krim bayi mengandung lebih banyak minyak, sehingga dapat membuat kulit bayi lembap lebih lama.
Ini Manfaat Baby Cream untuk Kulit Bayi
Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan baby cream pada kulit bayi yang perlu Moms ketahui:
1. Mengatasi dan mencegah kulit kering
Kulit kering merupakan masalah yang umum terjadi pada bayi. Selain karena kulitnya memang masih tipis, kekeringan pada kulit bayi juga bisa dipicu oleh udara yang kering karena penggunaan AC di dalam ruangan, terlalu sering mandi, atau pemakaian sabun yang tidak cocok dengan kulitnya.
Oleh karena itu, Moms perlu rutin mengoleskan krim bayi pada kulit Si Kecil, setidaknya tiap selesai mandi dan saat tidur atau beraktivitas di dalam ruangan ber-AC.
Selain dapat mencegah kulit kering, baby cream juga dapat menyejukkan kulit bayi dan mengurangi rasa gatal akibat kulit kering.
2. Meredakan reaksi alergi pada kulit
Reaksi alergi pada bayi bisa muncul di kulit berupa ruam dan gatal. Alergi juga bisa membuat kulit bayi kering, bahkan sampai bersisik. Ini akan membuat kulitnya bertambah gatal dan rentan mengalami iritasi atau infeksi.
Untuk mengatasinya, Moms bisa mengoleskan baby cream pada kulit Si Kecil guna mempertahankan kelembapan dan mencegah kerusakan pada kulitnya, serta mengurangi rasa gatal. Selain itu, Moms juga perlu mencari tahu zat yang memicu alergi Si Kecil dan menghindarinya.
3. Mengatasi dan mencegah ruam popok
Popok yang terlalu ketat dan jarang diganti bisa menyebabkan bayi mengalami ruam popok. Kondisi ini ditandai dengan bercak kemerahan, kulit kering, serta luka lecet pada paha, bokong, atau alat kelamin bayi.
Bila Si Kecil mengalami ruam popok, usahakan untuk lebih sering mengganti popoknya. Jangan biarkan Si Kecil terlalu lama memakai popok yang basah.
Bila ruam popok masih juga muncul, cobalah mengganti jenis atau merek produk popok yang digunakan.
Setiap kali mengganti popok, bersihkan area popok bayi, yaitu selangkangan, bokong dan alat kelamin, lalu oleskan krim bayi pada area kulit yang meradang.
Kandungan yang terdapat di dalam baby cream bermanfaat untuk meredakan peradangan tersebut dan mencegahnya muncul kembali.
4. Meredakan biang keringat
Biang keringat disebabkan oleh sumbatan pada kelenjar keringat sehingga menimbulkan peradangan. Selain membuat kulit bayi tampak kemerahan, biang keringat juga bisa menyebabkan kulit terasa sangat gatal sehingga bayi akan berusaha menggaruknya. Hal ini bisa membuat kulit bayi terluka atau bahkan mengalami infeksi.
Untuk meredakan gatal-gatal akibat biang keringat, Moms bisa mengoleskan krim bayi pada kulit Si Kecil. Namun, hindari pelembap yang mengandung minyak mineral atau petroleum.
Baby cream memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit bayi. Meski begitu, Moms perlu berhati-hati dalam memilih produk krim bayi untuk Si Kecil, ya.
Pastikan produk yang Moms beli mengandung bahan yang ringan dan sesuai dengan pH kulit bayi.
Baca Juga: Jenis Penyakit Kulit Pada Bayi dan Cara Pencegahannya
Pilihlah baby cream yang berlabel hypoallergenic, karena itu berarti produk tersebut memiliki risiko yang lebih rendah untuk menimbulkan reaksi alergi atau iritasi.
Moms juga bisa memilih krim bayi yang diperkaya dengan ceramide, karena dapat menahan kadar air pada lapisan kulit dengan lebih baik, sehingga kulit bayi tetap lembap dan sehat.
Baby cream yang mengandung bahan alami, seperti oat, susu, minyak zaitun, shea butter, dan ekstrak bunga chamomile, juga bisa Moms pilih karena bahan-bahan ini diyakini dapat melembapkan dan melembutkan kulit bayi.
Namun, perlu Moms ingat, meski baby cream dapat mencegah dan mengatasi beragam masalah kulit bayi, Moms perlu segera memeriksakan Si Kecil ke dokter bila masalah kulitnya cukup serius dan tidak kunjung membaik meski sudah diberikan perawatan di rumah.
TAGS:
Artikel Lainnya
Alergi Dingin: Ciri – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Pelajari Ciri – Ciri dan Mengatasi Ruam Popok
Bayi yang baru lahir memang rentan ya, Moms. Terpapar zat/benda asing sedikit saja, dapat membuat buah hati Anda merasa tidak nyaman. Salah satu kondisi yang umum dikeluhkan oleh bayi adalah masalah ruam popok. Ruam popok merupakan reaksi kulit yang seringkali terjadi...
9+ Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Kulit
Alergi debu merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang menghirup atau terpapar partikel-partikel debu yang ada di lingkungan di dalam rumah. Alergi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab alergi bisa...
Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Bintik Merah pada Bayi
Jangan Panik, Begini Cara Mengatasi Bintik Merah pada Bayi
Bintik merah pada bayi bisa jadi merupakan tanda iritasi atau radang. Masalah kulit ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan akhirnya jadi rewel. Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui cara mengatasi bintik merah ini agar tidak mengganggu Si Kecil atau bertambah parah.
Munculnya bintik merah atau ruam pada bayi memang umum terjadi. Pasalnya, kulit bayi masih tipis dan sensitif sehingga rentan mengalami gangguan. Bintik merah pada kulit bayi bisa merupakan tanda dari beragam kondisi, misalnya alergi, biang keringat, eksim, iritasi, milia, hingga infeksi bakteri.
Cara Mengatasi Bintik Merah pada Bayi
Bintik merah pada bayi perlu diatasi sesuai dengan penyebabnya. Namun, Moms juga perlu menjaga kesehatan kulit Si Kecil secara menyeluruh untuk membantu meredakan keluhan dan mempercepat proses penyembuhan. Untuk itu, Moms dapat melakukan perawatan sederhana berikut ini:
1. Menjaga kebersihan kulit bayi
Kulit yang bintik-bintik merah biasanya menandakan adanya radang atau iritasi. Pada keadaan ini, kulit akan lebih rentan terhadap infeksi. Agar bintik merah tidak bertambah banyak dan parah karena infeksi, jagalah selalu kebersihan kulit bayi.
Caranya cukup sederhana, yaitu dengan memandikan Si Kecil secara teratur dengan air yang agak hangat dan sabun khusus bayi yang bahannya lembut. Sabuni Si Kecil mulai dari wajah, belakang telinga, dan leher, kemudian ketiak, tangan, badan, punggung, kelamin, hingga jari-jari kakinya.
Nah, untuk area kulit yang terdapat bintik merah, sabuni bagian tersebut secara perlahan dan jangan menggosoknya, agar kulit Si Kecil tidak terluka dan bintik merahnya tidak bertambah parah. Bilas tubuh Si Kecil hingga bersih, kemudian keringkan dengan menepuk-nepukkan handuk secara lembut.
2. Mengoleskan pelembab
Setelah tubuh Si Kecil kering, oleskan baby lotion, termasuk pada area kulit yang terdapat bintik merah. Baby lotion dapat menjaga kelembapan kulit bayi, sekaligus mencegah bintik merah bertambah parah.
Pilihlah baby lotion dengan kandungan bahan yang lembut, seperti susu dan chamomile yang dapat meredakan peradangan pada kulit. Kedua bahan tersebut juga baik untuk memelihara kesehatan kulit bayi.
Susu mengandung dua vitamin penting yang dapat memelihara kesehatan kulit, yaitu vitamin A dan vitamin B12. Vitamin A pada susu bermanfaat untuk menjaga kelembapan kulit dan mencegah rasa gatal, sementara vitamin B12 dapat meringankan gejala eksim yang merupakan penyebab tersering munculnya bintik merah pada bayi.
Peranan chamomile juga tidak bisa disepelekan. Losion bayi yang mengandung ekstrak bunga ini dikatakan mampu melembapkan sekaligus mengurangi peradangan pada kulit, termasuk peradangan yang menyebabkan munculnya bintik merah di kulit bayi.
3. Mengompres dengan kompres dingin
Bintik merah yang disertai radang dapat menimbulkan rasa panas, gatal, bahkan nyeri di kulit. Untuk meredakannya, Moms bisa mengompres kulit Si Kecil yang mengalami bintik merah dengan kompres dingin. Kompres dingin mampu meringankan rasa gatal, pembengkakan, ruam, dan rasa tidak nyaman akibat radang pada kulit.
Caranya, bungkus es batu dengan handuk atau kain, lalu tempelkan ke kulit Si Kecil. Ingat, jangan menempelkan es batu langsung ke kulit Si Kecil, ya.
Baca Juga: Cara Memijat Bayi Baru Lahir Yang Benar
4. Mengoleskan minyak kelapa murni
Jika di rumah ada minyak kelapa murni (virgin coconut oil), Moms bisa memanfaatkannya sebagai obat untuk mengatasi bintik merah pada bayi. Caranya juga sangat mudah, yaitu dengan mengoleskan minyak ini ke bagian kulit yang mengalami bintik merah.
Minyak kelapa murni memiliki sifat antivirus dan antibakteri, sehingga dapat meredakan peradangan pada kulit akibat infeksi. Selain itu, minyak kelapa juga mampu melembapkan kulit bayi.
Meski begitu, sebagian bayi mungkin alergi terhadap minyak kelapa, lho, Moms. Oleh karena itu, coba oleskan minyak ini sedikit dulu ke lengan bagian dalam Si Kecil. Jika dalam waktu 24 jam tidak terjadi reaksi alergi, barulah Moms mengoleskannya ke area kulit Si Kecil yang mengalami bintik merah dan ke area kulit lainnya.
Bintik merah pada bayi merupakan masalah yang cukup sering terjadi. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini bisa membuat bayi menjadi rewel dan menimbulkan masalah lain pada kulitnya, seperti luka atau infeksi.
Untuk mencegah bintik merah pada bayi, rawatlah kulit bayi dengan baik dan jaga kelembapannya. Hindarkan kulit bayi dari paparan sinar matahari yang berlebihan dan gunakan produk perawatan khusus bayi yang aman untuk kulit sensitifnya.
Perhatikan juga bila ada produk perawatan kulit atau makanan tertentu yang menyebabkan munculnya bintik merah pada bayi. Jika bintik merah ini tidak kunjung sembuh atau justru bertambah parah, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
TAGS:
Artikel Lainnya
Alergi Dingin: Ciri – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Alergi dingin merupakan reaksi yang timbul di permukaan kulit setelah terpapar suhu udara yang dingin. Ya, suhu udara yang dingin juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi. Simak penjelasannya berikut ini yuk! Ketika udara dingin, Anda pastinya akan...
Pelajari Ciri – Ciri dan Mengatasi Ruam Popok
Bayi yang baru lahir memang rentan ya, Moms. Terpapar zat/benda asing sedikit saja, dapat membuat buah hati Anda merasa tidak nyaman. Salah satu kondisi yang umum dikeluhkan oleh bayi adalah masalah ruam popok. Ruam popok merupakan reaksi kulit yang seringkali terjadi...
9+ Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Kulit
Alergi debu merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang menghirup atau terpapar partikel-partikel debu yang ada di lingkungan di dalam rumah. Alergi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab alergi bisa...
Pentingnya Penggunaan Shea Butter untuk Kesehatan Kulit dan Rambut Bayi
Pentingnya Penggunaan Shea Butter untuk Kesehatan Kulit dan Rambut Bayi
Shea butter adalah produk alami yang dapat digunakan setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dan rambut bayi. Selain dapat melembabkan kulit, shea butter juga memiliki banyak manfaat dalam mengatasi berbagai masalah kulit dan rambut.
Shea butter adalah lemak alami yang diesktrak dari kacang pohon shea yang umumnya tumbuh di Afrika Barat. Untuk menjadi shea butter, biji kacang pohon shea diolah sedemikian rupa hingga akhirnya menghasilkan lemak alami dengan tekstur seperti mentega yang berwarna putih.
Ragam Manfaat Shea Butter untuk Kesehatan Kulit dan Rambut Bayi
Shea butter sebenarnya sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan produk perawatan kulit dan rambut, mulai dari sabun, krim, tabir surya, hingga sampo. Hal ini karena mengandung beragam jenis vitamin dan asam lemak esensial yang dikenal bermanfaat untuk kesehatan kulit dan rambut.
Berikut ini adalah beberapa manfaatnya untuk kulit dan rambut bayi:
1. Melembapkan kulit kering
Kandungan asam lemak pada shea butter, seperti asam linoleat dan asam oleat, dapat mempertahankan kadar air dalam kulit bayi, sehingga kulitnya tetap lembap. Selain itu, asam lemak ini juga mudah diserap dan membuat kulit lebih lembut dan kenyal tanpa membuatnya jadi berminyak.
2. Mencegah iritasi kulit dan menyembuhkan luka akibat iritasi
Zat antiradang yang terkandung dalam shea butter dapat mengurangi proses peradangan pada kulit, baik itu akibat eksim maupun kulit kering. Radang pada kulit tidak jarang menyebabkan luka-luka kecil.
Kandungan triterpene dalam shea butter dapat mempercepat produksi kolagen yang bermanfaat untuk penyembuhan luka. Selain itu, kandungan asam lemak dapat melindungi luka tersebut dari debu, kotoran, atau bahan-bahan yang bisa menyebabkan iritasi, sehingga luka bisa lebih cepat sembuh.
3. Mencegah jerawat pada bayi
Jerawat bisa saja terjadi pada bayi. Walaupun penyebabnya belum jelas, sifat jerawat pada bayi sama dengan jerawat pada orang dewasa dan bisa dihindari dengan mengontrol produksi minyak wajah.
Shea butter kaya akan asam lemak esensial yang dapat mencegah produksi minyak berlebih. Dengan kandungan asam lemak ini, keseimbangan kadar minyak pada kulit bayi bisa tetap terjaga, sehingga bayi terhindar dari jerawat.
4. Mengobati ketombe
Ketombe bisa disebabkan oleh kondisi kulit yang kering atau dermatitis seboroik. Penggunaan shea butter bersama dengan bahan pelembap lain dalam produk sampo bayi dapat membantu mengobati dan mengurangi serpihan ketombe dengan cara mengembalikan kelembapan kulit kepala yang kering dan iritasi.
5. Menjaga kelembapan rambut
Karena kandungan vitamin A dan E serta asam lemaknya, ekstrak shea butter pada sampo bayi dinilai dapat menjaga kelembapan rambut bayi serta membuatnya lebih lembut. Tak hanya itu, efek melembapkan ini juga dapat mencegah rambut bercabang dan patah, serta membuat rambut berkilau sehingga tampak lebih sehat.
Baca Juga: Mengenal Dermatitis: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Selain yang sudah disebutkan di atas, masih banyak lagi manfaat shea butter untuk bayi, seperti mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, meredakan gatal akibat digigit nyamuk, serta membantu proses penyembuhan kulit bayi yang terbakar sinar matahari.
Nah, untuk mendapatkan beragam manfaat shea butter bagi kesehatan kulit dan rambut Si Kecil, Bunda bisa menggunakan produk perawatan kulit dan rambut bayi yang mengandung shea butter dengan kombinasi ceramide, organic oats, dan organic olive oil, seperti Cussons Baby Sensicare dengan Derma-Soft™ Complex.
Produk ini telah teruji hipoalergenik dan cocok untuk merawat kulit bayi, terutama yang sensitif dan rentan mengalami eksim. Namun, bila Si Kecil memang memiliki masalah kulit, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter agar dapat diberikan pengobatan dan perawatan yang tepat, sesuai kondisi Si Kecil.
TAGS:
Artikel Lainnya
Alergi Dingin: Ciri – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Alergi dingin merupakan reaksi yang timbul di permukaan kulit setelah terpapar suhu udara yang dingin. Ya, suhu udara yang dingin juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi. Simak penjelasannya berikut ini yuk! Ketika udara dingin, Anda pastinya akan...
Pelajari Ciri – Ciri dan Mengatasi Ruam Popok
Bayi yang baru lahir memang rentan ya, Moms. Terpapar zat/benda asing sedikit saja, dapat membuat buah hati Anda merasa tidak nyaman. Salah satu kondisi yang umum dikeluhkan oleh bayi adalah masalah ruam popok. Ruam popok merupakan reaksi kulit yang seringkali terjadi...
9+ Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Kulit
Alergi debu merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang menghirup atau terpapar partikel-partikel debu yang ada di lingkungan di dalam rumah. Alergi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab alergi bisa...
Skin Tag di Kulit Bayi, Ini Cara Mencegah dan Menghilangkannya
Skin Tag di Kulit Bayi, Ini Cara Mencegah dan Menghilangkannya
Skin tag atau daging tumbuh adalah tonjolan kecil dan lunak di permukaan kulit yang mirip dengan kutil. Kondisi ini bisa saja dialami oleh bayi. Meski tidak berbahaya, skin tag di kulit bayi bisa menimbulkan masalah bila tergesek atau tergaruk, sehingga perlu dihilangkan dengan cara yang aman.
Apa Itu Skin Tag?
Skin tag atau juga dikenal sebagai akrokordon sering kali menyerupai kutil. Bedanya, kutil disebabkan oleh infeksi virus HPV pada kulit dan terasa kasar ketika diraba, sedangkan skin tag diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan cenderung terasa lembut. Selain itu, kutil bisa menyebar dan tumbuh berkelompok. Berbeda dengan skin tag yang cenderung tumbuh tunggal.
Pada sebagian besar kasus, akrokordon tumbuh di kulit yang kering. Daging tumbuh ini biasanya muncul di bagian kulit yang sering mengalami gesekan, seperti ketiak, selangkangan, atau lipatan bokong. Selain di area tersebut, skin tag kadang juga muncul di leher atau kelopak mata.
Skin tag umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, daging tumbuh bisa tidak sengaja tergaruk atau tergesek dan tersangkut di pakaian bayi sehingga jadi iritasi atau berdarah. Jika hal ini terjadi, Moms bisa mempertimbangkan untuk menghilangkan daging tumbuh tersebut yang muncul di kulit Si Kecil.
Apa Penyebab Munculnya Skin Tag?
Skin tag terbentuk dari kolagen dan pembuluh darah yang diselubungi oleh kulit. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan munculnya daging tumbuh, terutama pada bayi.
Pada orang dewasa, ada beberapa kondisi yang diduga berkaitan, yaitu diabetes tipe 2, berat badan berlebih atau obesitas, dan perubahan hormon pada masa kehamilan.
Cara Aman Menghilangkan Skin Tag
Skin tag umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dihilangkan. Namun, jika tergesek oleh pakaian atau tergaruk, kulit bayi bisa luka dan berdarah.
Apabila skin tag menyebabkan luka, perdarahan, atau dirasa mengganggu, sebaiknya Moms membawa Si Kecil ke dokter. Ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan dokter untuk menghilangkan skin tag dengan aman, yaitu:
- Memotong skin tag menggunakan gunting bedah
- Mengikat menggunakan benang khusus
- Memanaskan menggunakan arus listrik
- Membekukan skin tag menggunakan nitrogen cair
Ingat, jangan mencoba untuk menghilangkan skin tag sendiri, ya, Moms. Memang ada beberapa cara untuk menghilangkan akrokordon secara mandiri, misalnya dengan mengoleskan cuka apel atau bawang putih ke daging tumbuh tersebut, tetapi cara-cara tersebut belum tentu aman, apalagi bagi bayi.
Baca Juga: Cara Memandikan Bayi
Mencegah Skin Tag di Kulit Bayi dengan Pelembap
Kulit bayi yang baru lahir 60% lebih tipis daripada kulit orang dewasa, sehingga lebih mudah kering. Nah, seperti telah dijelaskan sebelumnya, akrokordon umumnya muncul di area-area kulit yang kering dan sering mengalami gesekan, seperti leher, ketiak, dan lipatan bokong.
Oleh sebab itu, untuk mencegah munculnya daging tumbuh pada kulit Si Kecil, Moms perlu menjaga kelembapan kulitnya. Salah satunya dengan menggunakan produk pelembap yang khusus untuk kulit bayi.
Pilihlah produk pelembap bayi yang telah teruji secara dermatologis dapat meningkatkan kelembapan kulit. Selain itu, pilih pelembap yang bersifat dermoprotective untuk memberikan perlindungan pada kulit bayi, serta mudah diserap oleh kulit bayi.
Jadi, agar kulit Si Kecil tidak kering dan rentan ditumbuhi skin tag, pastikan kelembapan kulitnya terjaga dengan baik. Pilihlah produk pelembap yang memang khusus untuk bayi dan sudah teruji keamanannya. Jika muncul daging tumbuh pada kulit Si Kecil dan dirasa mengganggu, bawalah Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan, ya, Moms
TAGS:
Artikel Lainnya
Alergi Dingin: Ciri – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Alergi dingin merupakan reaksi yang timbul di permukaan kulit setelah terpapar suhu udara yang dingin. Ya, suhu udara yang dingin juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi. Simak penjelasannya berikut ini yuk! Ketika udara dingin, Anda pastinya akan...
Pelajari Ciri – Ciri dan Mengatasi Ruam Popok
Bayi yang baru lahir memang rentan ya, Moms. Terpapar zat/benda asing sedikit saja, dapat membuat buah hati Anda merasa tidak nyaman. Salah satu kondisi yang umum dikeluhkan oleh bayi adalah masalah ruam popok. Ruam popok merupakan reaksi kulit yang seringkali terjadi...
9+ Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Kulit
Alergi debu merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang menghirup atau terpapar partikel-partikel debu yang ada di lingkungan di dalam rumah. Alergi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab alergi bisa...
7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya
7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya
Kulit bayi yang sensitif mudah terkena berbagai jenis penyakit kulit. Si Kecil lebih rentan terkena penyakit kulit apabila Moms tidak merawatnya dengan baik. Lalu, apa saja masalah kulit yang dapat dialami bayi dan bagaimana langkah pencegahannya?
Tidak seperti kulit orang dewasa, kulit bayi masih sangat tipis dan sensitif. Kondisi ini membuat bayi rentan mengalami iritasi dan beragam masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, Moms perlu lebih cermat dalam menjaga dan merawat kulit Si Kecil.
Kenali 7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi yang Sering Terjadi
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit yang kerap dialami oleh bayi:
1. Kulit kering
Kulit kering adalah masalah kulit yang cukup umum dialami oleh bayi. Kondisi kulit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti suhu udara yang terlalu panas atau dingin, terlalu sering memandikan bayi, serta pemilihan sabun bayi yang tidak tepat.
Jika Si Kecil mengalami masalah kulit kering, Moms dapat mengatasinya dengan mempersingkat waktu mandi Si Kecil hingga tidak lebih dari 10 menit dan mengoleskan pelembap khusus bayi pada kulitnya secara rutin.
2. Biang keringat
Biang keringat merupakan jenis penyakit kulit yang juga sering dialami oleh bayi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di area wajah, punggung, dada, dan lipatan tubuh, seperti ketiak dan selangkangan.
Bayi rentan mengalami biang keringat saat ia banyak berkeringat, baik karena cuaca panas atau ketika demam. Namun, Moms tidak perlu khawatir karena biang keringat pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
3. Jerawat pada bayi
Bukan hanya remaja dan orang dewasa, bayi juga bisa mengalami jerawat. Penyebab munculnya jerawat pada bayi masih belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena pengaruh hormon, reaksi alergi, serta iritasi pada kulit bayi.
Jerawat bayi biasanya hanya muncul selama beberapa hari, kemudian akan hilang dengan sendirinya. Namun, Moms dapat mencegah dan meredakannya dengan menjaga kebersihan kulit Si Kecil dan tidak menggunakan produk perawatan kulit bayi dengan bahan yang keras atau dapat menimbulkan iritasi pada kulit Si Kecil.
4. Ruam popok
Ruam popok ditandai dengan bercak kemerahan di bagian tubuh yang tertutup oleh popok, yaitu selangkangan, bokong, dan paha bayi. Bercak ini muncul akibat penggunaan popok yang terlalu lama, sehingga urine dan tinja menumpuk dan menimbulkan peradangan pada kulit bayi.
Ruam popok bukanlah kondisi yang berbahaya, namun masalah kulit ini dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan menjadi lebih rewel.
Oleh karena itu, jika Si Kecil mengalami ruam popok, Moms bisa mengatasinya dengan cara lebih sering mengganti popok Si Kecil. Setiap kali mengganti popok, bersihkan area kulit Si Kecil yang tertutup popok, lalu keringkan.
Selain itu, Moms juga bisa menggunakan krim atau salep untuk mengatasi ruam popok sesuai rekomendasi dokter.
5. Cradle cap
Cradle cap atau dikenal dengan sebutan kerak kepala merupakan kondisi yang cukup banyak terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan munculnya kerak berwarna kekuningan atau kecoklatan di kulit kepala bayi, disertai serpihan-serpihan yang menyerupai ketombe.
Cradle cap belum diketahui penyebabnya, tetapi kondisi ini diduga dipengaruhi oleh hormon yang menyebabkan kelenjar minyak di kulit kepala bayi terlalu banyak menghasilkan sebum, yaitu minyak alami pada kulit.
Kondisi ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau beberapa bulan tanpa pengobatan. Namun, Moms dapat membersihkan kepala bayi dari cradle cap dengan sampo bayi.
6. Eksim
Bila muncul ruam merah di kulit Si Kecil dan ia jadi rewel karena kulitnya terasa gatal, bisa jadi ini adalah gejala eksim. Gejala lain yang bisa muncul pada eksim adalah kulit kasar, kering, menebal, dan bersisik.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami eksim, antara lain faktor keturunan atau genetik, iritasi kulit, serta reaksi alergi. Untuk mengatasi eksim yang dialami oleh Si Kecil, Moms perlu menjauhkan Si Kecil dari faktor pencetus eksimnya, misalnya debu, makanan tertentu, atau sabun berbahan kimia keras.
Selain itu, Moms juga bisa meredakan gejala eksim yang dialami Si Kecil dengan cara rutin memandikan Si Kecil menggunakan sabun khusus untuk kulit sensitif bayi dan mengoleskan pelembap bayi pada kulit Si Kecil setelahnya. Bila gejalanya tidak berkurang atau justru semakin parah, sebaiknya periksakan Si Kecil ke dokter.
Baca Lebih Lanjut: Eksim
7. Impetigo
Impetigo merupakan jenis penyakit kulit pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan berisi cairan atau nanah pada kulit, terutama di bagian tangan, kaki, dan wajah.
Impetigo perlu diobati dengan salep atau krim antibiotik sesuai resep dokter. Selain itu, untuk membantu proses penyembuhan impetigo, kulit bayi perlu dibersihkan secara rutin dan dijaga agar tidak tergaruk.
Langkah Pencegahan Penyakit Kulit pada Bayi
Kulit bayi yang masih sangat sensitif perlu dirawat dengan lebih berhati-hati. Untuk mengurangi risiko bayi terkena penyakit kulit, lakukanlah tips berikut ini:
- Mandikan bayi selama 5–10 menit saja, menggunakan air hangat dan sabun khusus untuk
- Ganti popok bayi secara rutin dan pastikan popok yang digunakan memiliki ukuran yang pas dan tidak mengandung
- Bersihkan rambut dan kulit kepala bayi dengan sampo khusus bayi yang kandungannya ringan, serta pijat kepala bayi secara
- Pakaikan bayi pakaian yang bahannya lembut dan dapat menyerap keringat, misalnya yang berbahan
- Cuci pakaian bayi dengan sabun khusus pakaian bayi yang bebas dari detergen dan
- Gunakan pelembap kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif
Perhatikan juga kandungan dalam produk perawatan bayi, baik sabun, sampo, maupun pelembap, yang Moms gunakan untuk Si Kecil. Pilihlah produk perawatan bayi yang telah teruji secara dermatologis dan disetujui oleh dokter anak.
Pastikan juga produk yang digunakan memiliki pH seimbang dan mengandung bahan yang bersifat hypoallergenic untuk mengurangi risiko Si Kecil mengalami alergi atau iritasi kulit.
Selain itu, Moms juga bisa memilih produk perawatan kulit bayi yang mengandung chamomile, susu, ceramide, dan shea butter. Bahan-bahan alami ini dipercaya dapat menjaga kelembapan dan kelenturan kulit bayi, serta membuat kulit bayi lebih sehat.
Jika Si Kecil mengalami penyakit kulit yang tak kunjung membaik atau Moms kesulitan memilih produk perawatan kulit yang tepat untuknya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak, ya, Moms.
TAGS:
Artikel Lainnya
Alergi Dingin: Ciri – Ciri, Penyebab, dan Cara Mengobati
Alergi dingin merupakan reaksi yang timbul di permukaan kulit setelah terpapar suhu udara yang dingin. Ya, suhu udara yang dingin juga bisa menimbulkan masalah kesehatan seperti alergi. Simak penjelasannya berikut ini yuk! Ketika udara dingin, Anda pastinya akan...
Pelajari Ciri – Ciri dan Mengatasi Ruam Popok
Bayi yang baru lahir memang rentan ya, Moms. Terpapar zat/benda asing sedikit saja, dapat membuat buah hati Anda merasa tidak nyaman. Salah satu kondisi yang umum dikeluhkan oleh bayi adalah masalah ruam popok. Ruam popok merupakan reaksi kulit yang seringkali terjadi...
9+ Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Kulit
Alergi debu merupakan reaksi tubuh yang terjadi ketika seseorang menghirup atau terpapar partikel-partikel debu yang ada di lingkungan di dalam rumah. Alergi bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Penyebab alergi bisa...