Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm…apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms!
Moms, seperti yang sudah diketahui bahwa kulit bayi, apalagi kulit bayi yang baru lahir, masih sangat rentan dan sensitif terhadap berbagai benda asing di sekitarnya. Berbeda dengan orang dewasa, sistem kekebalan tubuh Si Kecil pada awal-awal kehidupannya juga masih belum terbentuk dengan sempurna.
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif, fungsi penghalangnya masih belum berkembang dengan baik, dan kulitnya dapat menyerap suatu zat lebih cepat. Ini membuat bahan-bahan kimia atau bakteri yang keras dapat menembus kulit bayi dengan lebih mudah. Jika sudah terkena pemicunya sedikit saja, bisa-bisa kulit bayi yang sensitif langsung bereaksi alergi, ruam, atau masalah kulit lainnya. Karena itu, Moms perlu berhati-hati apabila ingin mengaplikasikan atau mengoleskan sesuatu pada kulit bayi.
Banyak produk perawatan kulit untuk bayi di pasaran yang memiliki formula dan kandungan yang berbeda-beda. Karena itu, dalam memilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil pun tidak boleh sembarangan, Moms. Sebab jika memilih produk asal-asalan tanpa melihat kandungan bahan di dalam produk tersebut, kulit Si Kecil bisa-bisa mengalami iritasi akibat reaksi alergi.
Masalah alergi pada bayi memang merupakan masalah kesehatan yang paling banyak dikeluhkan. Faktor alergi pada bayi tak hanya dipicu dari makanan dan lingkungan, termasuk serbuk sari tanaman, bulu hewan peliharaan, gigitan serangga, wewangian, dan berbagai macam makanan. Selain itu, ada pula faktor genetik dari riwayat keluarga.
Lalu, harus memilih produk perawatan kulit untuk bayi seperti apa agar tidak memicu alergi? Nah, salah satu hal yang perlu Moms perhatikan dalam memilih produk yang aman untuk bayi. Contohnya dengan memilih produk perawatan bayi yang berlabel “hypoallergenic” di kemasan bagian luar.
Apa Itu Hypoallergenic?
Istilah hypoallergenic pertama kali digunakan dalam iklan sebuah kosmetik pada 1953. Sekarang ini, penggunaan label hypoallergenic biasa ditemukan dalam kemasan produk kosmetik dan produk perawatan kulit, termasuk produk perawatan kulit untuk bayi. Tak hanya itu, label hypoallergenic juga ditemukan di produk lain, seperti makanan, pakaian, hingga mainan anak.
Moms pasti suka bertanya-tanya, label “hypoallergenic” itu maksudnya apa ya? Hypoallergenic adalah istilah untuk menunjukkan bahwa sebuah produk hanya mengandung lebih sedikit bahan-bahan yang bisa berisiko menimbulkan reaksi alergi daripada produk lainnya. Selain itu, istilah hypoallergenic juga terkadang digunakan untuk menunjukkan bahwa produk tersebut bebas atau tidak mengandung wewangian yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi.
Kata “lebih sedikit” di dalam makna kata hypoallergenic ini karena ada begitu banyak alergen yang diketahui. Tidak ada pula standar yang mengatur secara universal tentang apa bahan yang diklasifikasikan sebagai “alergen yang dikenal”. Karena itu, tidak mungkin untuk memastikan bahwa suatu produk tidak akan menyebabkan reaksi alergi pada 100 persen pengguna.
Sementara itu, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat menyatakan bahwa belum ada standar atau definisi resmi yang mengatur penggunaan label hypoallergenic dalam sebuah produk. Bahkan secara medis, tidak mengenal adanya istilah hypoallergenic. Karena itu, hingga hari ini tidak ada standar atau tes yang diperlukan untuk menggunakan label hypoallergenic pada sebuah produk.
Tingkat Sensitivitas Kulit yang Berbeda
Meski begitu, yang perlu Moms ketahui adalah produk dengan label hypoallergenic ini bukan berarti produk tersebut antialergi/nonalergi atau diartikan tidak memiliki kecenderungan untuk memicu reaksi alergi sama sekali. Hanya saja, risiko alergi yang ditimbulkan dari kandungan bahan dalam produk berlabel hypoallergenic ini sudah dapat diminimalisir.
Selain itu, masalah alergi juga merupakan masalah kesehatan yang sangat unik. Sebabnya, setiap individu memiliki karakteristik tubuh yang berbeda-beda. Hal ini juga tergantung dari tingkat kesensitivitasan kulit masing-masing individu. Ini membuat reaksi alergi pada setiap individu terhadap kandungan bahan dalam suatu produk tertentu yang bisa menyebabkan alergi bisa berbeda-beda.
Begitu pula dengan bayi. Setiap bayi juga memiliki tingkat kesensitivitasan kulit yang berbeda-beda terhadap zat-zat yang terkandung dalam sebuah produk. Ada bayi yang mungkin tidak mengalami reaksi alergi saat menggunakan produk tertentu. Sementara itu, ada bayi lain yang bisa mengalami iritasi atau reaksi alergi pada kulitnya, seperti gatal atau ruam kemerahan. Itu kenapa, produk berlabel hypoallergenic disebut berisiko kecil alergi dan bukan “bebas alergi”.
Baca Juga: 7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya
Cek dan Baca Kandungan Bahan dalam Produk
Meskipun produk berlabel hypoallergenic dapat meminimalisir risiko reaksi alergi, ada tips lain yang bisa Moms lakukan dalam mencari produk perawatan kulit bayi agar tidak menimbulkan reaksi alergi.
- Pertama, Moms perlu mengecek kembali bahan atau zat aktif yang terkandung dan label yang tercantum di dalam produk. Salah satu contohnya, Moms dapat memperhatikan beberapa bahan umum yang berpotensi menjadi penyebab alergi, seperti kandungan pewangi buatan (termasuk essential oil) dan bahan pengawet tertentu. Perlu Moms ketahui, pewangi buatan diciptakan dari berbagai bahan kimia yang bisa berisiko pada kulit bayi. Pewangi buatan dan bahan pengawet ini termasuk kategori umum yang dapat menyebabkan permasalahan pada kulit sensitif.
- Kedua, Moms juga perlu memperhatikan kandungan bahan yang memiliki nama kimia di dalam produk yang bisa berefek buruk pada kulit bayi, seperti paraben, alkohol, dan lainnya. Pengecekan ulang ini dapat melindungi Si Kecil dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan reaksi alergi.
- Ketiga, Moms juga perlu mencoba sampel produknya terlebih dulu agar bisa dipastikan keamanannya.
- Jika Moms masih ragu-ragu, konsultasikan saja dengan dokter ahli terlebih dulu. Terutama apabila bayi Anda memiliki kulit yang kering, cenderung sensitif, rentan terkena alergi, dan memiliki riwayat alergi tertentu di dalam keluarga. Dokter ahli akan memberikan rekomendasi produk perawatan kulit yang cocok untuk bayi.
Rekomendasi Produk dengan Hypoallergenic
Nah, jadi penting banget ya, Moms, memilih produk perawatan kulit bagi bayi yang memiliki kulit sensitif. Tidak hanya memilih produk yang berlabel hypoallergenic, tetapi produk tersebut juga harus sudah teruji di bawah pengawasan ahli kulit atau dermatologis (dermatology tested).
Seperti rangkaian produk perawatan Cussons Baby SensiCare. Rangkaian produk istimewa yang memang diformulasikan khusus untuk bayi dengan kulit sensitif ini terdiri dari 2 in 1 hair & body wash, daily body lotion, dan intensive cream. Ketiga varian ini juga dilabeli sebagai produk perawatan dengan hypoallergenic dan dermatology tested. Yang artinya, produk tersebut sangat kecil dalam menimbulkan reaksi alergi dan produknya juga sudah diuji oleh dermatologis. Dengan begitu, produk perawatan kulit ini aman dan kemungkinan risiko reaksi alergi pada Si Kecil dapat diminimalisir.
Selain itu, rangkaian Cussons Baby SensiCare juga dilengkapi dengan formula Triple Protection Complex, yaitu organic oat, olive oil, dan ceramide. Tiga serangkai ini memiliki fungsi untuk melindungi dan memperbaiki pelindung kulit secara alami. Produk ini disertai pula dengan pH seimbang sehingga dapat melindungi kulit bayi yang sensitif dan kulit bayi yang rawan eksim.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit, terutama manfaatnya untuk kulit bayi? Yuk, simak penjelasannya berikut ini, Moms.
Zaitun atau olive yang dikenal dengan nama ilmiah Olea europaea merupakan pohon tradisional yang berasal dari kawasan Mediterania. Sejak ribuan tahun lalu, pohon zaitun dikenal memiliki segudang manfaat. Maka itu, zaitun dibudidayakan di sejumlah negara di dunia.
Minyak zaitun adalah salah satu olahan dari pohon zaitun yang paling banyak dimanfaatkan. Minyak zaitun ini diolah dengan cara memeras buah zaitun yang utuh, kemudian diambil minyaknya.
Cara Memilih Minyak Zaitun Berkualitas
Minyak zaitun di pasaran memang banyak ya, Moms. Untuk minyak zaitun terbaik, pilihlah extra-virgin olive oil atau minyak zaitun ekstra virgin. Minyak zaitun jenis ini dianggap sebagai minyak zaitun pilihan terbaik dan memiliki kualitas yang baik karena merupakan bentuk minyak zaitun yang paling murni. Pembuatannya pun diambil dari buah zaitun berkualitas dan prosesnya tidak menggunakan bahan-bahan kimia, termasuk pewarna, aroma, dan pengawet.
Kandungan nutrisi di dalam minyak zaitun ekstra virgin ini juga lebih banyak daripada minyak zaitun biasa. Dan, tentunya kandungan nutrisi ini sangat dibutuhkan dalam merawat kulit Si Kecil. Extra virgin olive oil juga kaya akan kandungan antioksidannya yang baik untuk kesehatan kulit.
Kandungan Minyak Zaitun untuk Kulit
Banyak orang menggunakan minyak zaitun untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bahan masakan, bahan kosmetik, bahan sabun, bahan untuk pengobatan, hingga bahan bakar untuk lampu tradisional. Ada pula manfaat lainnya, yaitu manfaat minyak zaitun untuk kulit. Mengapa minyak zaitun bagus untuk merawat kulit? Itu karena ada banyak kandungan baik di dalam minyak zaitun, seperti berikut ini.
1. Antioksidan
Dalam tubuh ada sebuah proses oksidasi yang memproduksi radikal bebas. Namun ketika radikal bebas diproduksi oleh tubuh melebihi dari yang dibutuhkan, radikal bebas ini dapat merusak sel dan berpotensi menyebabkan kanker.
Nah, antioksidan ini berperan untuk menetralkan dan mencegah kerusakan pada sel-sel yang disebabkan radikal bebas sehingga dapat mencegah penuaan dini dan kulit rusak akibat sinar matahari.
2. Vitamin
Menurut International Olive Council, minyak zaitun kaya akan vitamin, antara lain adalah vitamin A, D, E, dan K. Vitamin-vitamin ini sangat dibutuhkan oleh kulit. Yang paling utama adalah vitamin E, yang juga berperan sebagai antioksidan untuk melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas.
Kandungan vitamin E juga membantu memperbaiki berbagai kondisi kulit. Selain itu, kombinasi vitamin A dan E dapat membantu membersihkan jerawat.
3. Antibakteri
Sifat antibakteri dalam minyak zaitun membantu menghilangkan bakteri dari kulit dan dapat bermanfaat dalam pengobatan infeksi pada kulit.
4. Lemak
Di dalam minyak zaitun terkandung sejumlah lemak, seperti lemak omega-6, lemak omega-3, asam linoleat, dan asam oleat. Lemak omega-3 dapat membantu meredakan peradangan, sedangkan asam linoleat dapat membantu memperbaiki lapisan kulit secara alami.
5. Minyak zaitun
Minyak zaitun juga mengandung nutrisi lainnya, seperti zat besi, kalium, kalsium, potasium, polifenol, tocopherols, phytosterols, squalene, dan terpenic acids, dan beberapa komponen lainnya. Kandungan squalene dapat membantu mendorong peran dan manfaat antioksidan.
Baca Juga: Skin Tag di Kulit Bayi, Ini Cara Mencegah dan Menghilangkannya
Manfaat Minyak Zaitun untuk Kulit Bayi
Nah, apakah minyak zaitun aman digunakan untuk merawat kulit bayi? Pada umumnya, penggunaan minyak zaitun pada bayi sangat baik selama kulitnya normal atau tidak sedang mengalami masalah kulit tertentu. Lalu, apa saja manfaat minyak zaitun untuk kulit bayi? Berikut beberapa manfaatnya, Moms.
- Memijat Bayi
Aktivitas memijat bayi bisa Moms manfaatkan sebagai momen untuk bonding atau merekatkan ikatan ibu dan anak. Aktivitas memijat juga dapat membantu memperbaiki kesehatan, pertumbuhan, dan tidur Si Kecil. Nah, saat aktivitas memijat ini, Moms dapat menggunakan minyak zaitun yang dicampur dengan sedikit air.
Aktivitas memijat bayi dengan menggunakan minyak zaitun dapat membantu menyehatkan, melembutkan, dan mencerahkan kulit bayi. Selain itu, memijat kulit bayi secara teratur juga dapat membantu menjaga kekencangan kulit, menjaga warna kulitnya dengan baik, serta meningkatkan kesehatan tulang dan otot Si Kecil.
Baca Juga: Cara Memijat Bayi yang Benar dan Bisa Dilakukan di Rumah
- Mengatasi cradle cap
Minyak zaitun dilaporkan efektif mengatasi cradle cap pada bayi, Moms. Cradle cap merupakan kondisi kulit kepala bayi mengalami pembentukan lapisan kulit kering dan bersisik serta terkelupas mirip seperti ketombe. Minyak zaitun yang mengandung kualitas hidrasi yang bagus dan secara alami merawat cradle cap pada bayi. Minyak zaitun juga memiliki sifat melembapkan yang berperan sebagai obat alami untuk menghilangkan cradle cap pada bayi.
Caranya mudah, hanya dengan memijat kulit kepala Si Kecil dengan minyak zaitun secara perlahan dan diamkan selama 10—20 menit. Kemudian, bilas kulit kepalanya dengan sampo yang lembut. Lalu, gunakan sisir berbahan lembut untuk menghilangkan serpihan-serpihan kulit yang kering secara perlahan.
- Mencegah ruam popok.
Kondisi ruam popok sering terjadi pada bayi. Nah, Moms dapat mencegahnya dengan mengusapkan minyak zaitun pada area popok bayi, yaitu area bokong dan pahanya. Emulsi yang terdapat dalam minyak zaitun bekerja sangat baik untuk mencegah ruam popok
- Membersihkan bayi.
Bagian lipatan-lipatan kulit bayi biasanya terdapat kotoran. Nah, Moms dapat menggunakan minyak zaitun untuk membersihkan bagian-bagian lipatan kulit Si Kecil ini, seperti bagian lipatan pusar, telinga, dan hidung.
- Melembapkan kulit bayi.
Minyak zaitun mudah diserap ke dalam kulit. Minyak zaitun juga berperan dalam mengunci kelembapan di kulit. Kelembapan dan tekstur alami kulit Si Kecil pun akan terjaga dan mencegahnya dari kekeringan. Ini berkat kandungan squalene di dalam minyak zaitun yang merupakan zat pelembap, yang dapat meresap ke dalam kulit bayi.
Yang Perlu Diperhatikan!
Dalam penggunaan minyak zaitun pada kulit bayi, Moms perlu memperhatikan beberapa hal, mengingat kulit Si Kecil yang masih rentan dan sensitif. Selain itu, struktur kulit bayi antara bayi yang satu dengan bayi lainnya bisa berbeda.
Dengan begitu, ada kulit bayi yang cocok dengan perawatan minyak zaitun, ada pula kulit bayi yang tidak cocok dan bisa mengalami iritasi. Apalagi kandungan asam oleat yang tinggi di dalam minyak zaitun malah bisa memperburuk kondisi kulitnya. Hal ini bisa terjadi ketika Si Kecil memiliki alergi pada minyak zaitun.
Minyak Zaitun yang Praktis
Ternyata, banyak juga ya, Moms, manfaat minyak zaitun untuk kulit Si Kecil. Moms juga dapat menemukan kebaikan dan manfaat minyak zaitun untuk kulit dalam Cussons Baby Sensicare 24hr Daily Moisturizing Lotion yang lebih praktis.
Losion dari Cussons Baby Sensicare ini mengandung minyak zaitun organik sehingga dapat membantu perannya sebagai pelembap alami kulit Si Kecil. Moms juga tak perlu khawatir karena dalam losion ini juga mengandung ceramide dan organic oat, selain minyak zaitun. Ketiga kandungan utama yang tergabung dalam Triple Protection Complex ini dapat membantu memperkuat lapisan kulit dan membantu mengunci kelembapan di dalam kulit sehingga melindungi dan mencegah kulit Si Kecil dari kekeringan. Dengan begitu, tidak masalah untuk diaplikasikan untuk bayi yang baru lahir yang memiliki kulit sensitif dan rentan dengan eksim.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah untuk kesehatan dan perawatan kulit. Bahkan lidah buaya dapat mengatasi permasalahan kulit yang sering dialami bayi.
Lidah buaya merupakan tumbuhan berwarna hijau seperti daun berbentuk segitiga yang memiliki gerigi di bagian pinggirnya dan berdaging tebal. Asalnya diperkirakan dari Jazirah Arab. Lidah buaya sudah populer sejak ribuan tahun yang lalu karena khasiatnya untuk kesehatan, kecantikan, pengobatan, dan perawatan kulit. Khasiat tanaman ini juga telah dimanfaatkan secara terapeutik selama berabad-abad di China, Jepang, India, Yunani, Mesir, dan Meksiko. Kini, tumbuhan lidah buaya sudah menyebar ke berbagai kawasan di dunia, mulai dari kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering, untuk dibudidayakan.
Kandungan Nutrisi Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki tiga lapisan. Lapisan pertamanya adalah lapisan luar dengan kulit yang tebal dan berfungsi sebagai pelindung. Lapisan kulit ini dapat mensintesis karbohidrat dan protein. Lalu, ada lapisan kedua atau lapisan tengah berupa getah kuning pahit. Lapisan yang disebut lateks ini mengandung antrakuinon dan glikosida yang memiliki sifat antioksidan. Lapisan ketiga yang merupakan lapisan daging lidah buaya berbentuk gel bening ini memiliki kandungan 99 persen air. Di dalam gel tersebut juga terkandung glukomanan, asam amino, lipid, sterol, dan vitamin.
Ada banyak nutrisi yang terkandung dalam lidah buaya. Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan dalam International Journal of Research and Medical Sciences, ada sekitar 75 bahan yang berpotensi aktif di dalam lidah buaya. Berbagai bahan aktif yang terkandung dalam lidah buaya juga dapat bermanfaat bagi kulit bayi, Moms.
- Kaya vitamin dan mineral
Lidah buaya mengandung banyak vitamin, antara lain vitamin A (beta karoten), C, dan E yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas. Ada pula kandungan vitamin B12, asam folat, dan kolin.
Sementara itu, mineral yang terkandung dalam lidah buaya adalah kalsium, kromium, tembaga, selenium, magnesium, mangan, potasium, sodium, dan zink. Mineral berperan penting mendukung fungsi metabolisme, mendukung kerja enzim dalam tubuh, dan beberapa di antaranya berperan sebagai antioksidan.
- Kaya Enzim
Terdapat 8 jenis enzim , yaitu aliiase, alkaline phosphatase, amylase, bradykinase, carboxypeptidase, catalase, cellulase, lipase, dan peroxidase. Sejumlah enzim berfungsi membantu memecahkan gula dan lemak, sementara enzim bradykinase membantu mengurangi peradangan.
- Gula
Terdapat kandungan monosakarida dan polisakarida yang berasal dari lendir lidah buaya. Kandungan yang juga dikenal sebagai mukopolisakarida ini dapat membantu mengikat kelembapan ke dalam kulit. Gula alami seperti fruktosa dan glukosa juga berperan sebagai antialergi dan antiinflamasi.
- Antrakuinon
Terdapat 12 antrakuinon yang merupakan senyawa fenolik yang dikenal sebagai obat pencahar. Sementara aloin dan emodin bertindak sebagai analgesik, antibakteri, dan antivirus.
- Asam lemak
Terdapat 4 steroid tanaman, yaitu kolesterol, kampesterol, beta-sisosterol, dan lupeol, yang berfungsi sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan analgesik.
- Hormon
Terdapat hormon auksin dan giberelin yang membantu meredakan luka dan antiinflamasi.
- Lainnya
Ada 20 dari 22 asam amino yang dibutuhkan tubuh manusia di lidah budaya dan 7 dari 8 asam amino esensial. Ada pula salicylic acid sebagai antiinflamasi dan antibakteri. Kandungan lainnya adalah lignin dan saponin. Saponin berfungsi sebagai pembersihan dan antiseptik.
Ragam Manfaat Lidah Buaya untuk Kulit
Sejak dulu, lidah buaya menjadi salah satu pengobatan dan perawatan alami yang dipilih untuk memperbaiki permasalahan atau gangguan pada kulit. Itu karena kandungan air dan nutrisi pada lidah buaya dapat memberikan efek yang positif bagi kesehatan kulit. Beberapa sifat lidah buaya, seperti antivirus, antijamur, dan regenerasi sel juga membantu mengatasi kondisi kulit yang terganggu.
Untuk penggunaannya, lidah buaya lebih banyak digunakankan untuk pengobatan dan perawatan luar atau langsung diaplikasikan ke area kulit yang bermasalah. The US National center for Complementary and Integrative Health juga menyatakan bahwa pada umumnya pemakaian lidah buaya secara topikal sangat aman, bahkan pada bayi sekalipun. Nah, cara terbaik untuk memanfaatkan lidah buaya segar adalah dengan mengambil bagian gel dan lateksnya yang sudah dicuci bersih. Berikut beberapa permasalahan kulit yang dapat diatasi dengan lidah buaya.
- Menenangkan luka bakar ringan dan kulit terbakar karena matahari. Gel lidah buaya mengandung senyawa polisakarida yang dapat mendorong perbaikan kulit dan sel-sel kulit yang baru. Kandungan carboxypeptidase juga dapat menenangkan dan meredakan rasa sakit. Pemanfaatan gel lidah buaya juga sangat aman untuk kulit bayi, terutama untuk meredakan inflamasi dan kulit yang kemerahan, serta mendinginkan kulitnya yang terbakar karena matahari.
- Menenangkan kulit yang iritasi. Inflamasi yang terjadi pada kulit dapat menyebabkan permasalahan, seperti psoriasis, eksim, dan lichen planus. Gangguan kulit ini juga bisa dialami oleh bayi dengan gejala kulit ruam kemerahan dan terasa gatal karena inflamasi atau peradangan. Nah, senyama acemannan yang terkandung pada gel lidah buaya dapat mengurangi inflamasi yang timbul tersebut.
- Mengatasi gigitan serangga dan berbagai macam ruam. Lidah buaya terbukti sangat bermanfaat untuk menenangkan dan memperbaiki kulit dari gigitan serangga dan berbagai macam ruam kulit akibat jamur, bakteri, atau virus yang dialami oleh bayi. Komponen antiinflamasi dalam lidah buaya efektif mengatasi ruam pada bayi, seperti ruam popok atau heat rash. Manfaat lidah buaya untuk kulit lainnya adalah dapat membantu mengatasi kulit bayi yang memar, terkena goresan, atau luka.
- Mengatasi jerawat. Dengan sifat antibakteri dan kandungan salicylic acid dalam lidah buaya, membantu membuka pori-pori sehingga jerawat dan komedo dapat teratasi. Selain itu, antiinflamasi juga bekerja pada kelenjar minyak yang menyebabkan jerawat.
- Memberi kelembapan. Gel lidah buaya yang mengandung banyak air dapat membantu menghidrasi kulit dan mengunci kelembapan ke dalam kulit tanpa ada rasa berminyak. Di saat yang bersamaan, gel lidah buaya juga dapat menghaluskan dan melembutkan kulit.
- Mengatasi cold sores. Lidah buaya dengan sifat antiseptik, ditambah kandungan salicylic acid, fenol dan sulfur, yang bekerja untuk membantu menghambat jamur, bakteri, dan virus. Adanya kandungan ini, dapat melawan virus cold sores atau dikenal juga herpes simpleks/fever blister dengan menciptakan antibodi.
Meski begitu, Moms juga perlu memperhatikan ketika mengaplikasikan gel lidah buaya ke kulit bayi. Sebab, olesan lidah buaya pada bayi yang memiliki kulit sensitif bisa menjadi pemicu reaksi alergi. Hindari pula pengaplikasian gel lidah buaya di wajah Si kecil, terutama bagian mata, mulut, hidung, dan telinga. Jika Moms menyadari adanya perubahan seperti kulit malah jadi kemerahan atau inflamasi usai kulit bayi dioleskan gel lidah buaya, sebaiknya langsung bersihkan dan langsung bawa ke dokter untuk ditangani dengan tepat.
Produk Perawatan Kulit dengan Lidah Buaya
Pemanfaatan lidah buaya memang sebaiknya diambil dari tanaman lidah buaya segar. Namun bisa juga memanfaatkan produk perawatan yang mengandung lidah buaya. Pada masa modern ini, khasiat lidah buaya sudah mudah didapatkan melalui berbagai produk perawatan kulit dalam bentuk losion, krim, salep, dan lainnya.
Rangkaian pelembap dari Cussons Baby Sensicare, yaitu Cussons Baby Sensicare 24hr Daily Moisturizing Lotion dan Cussons Baby Sensicare Intensive Soothing Cream, adalah produk pilihan terbaik yang untuk kulit bayi, Moms. Apalagi dua rangkaian pelembap ini memang diciptakan secara khusus untuk kulit bayi yang baru lahir dan sensitif sekalipun.
Kandungan nutrisi dan manfaat lidah buaya segar juga dapat ditemukan di produk ini. Cussons Baby Sensicare 24hr Daily Moisturizing Lotion dan Cussons Baby Sensicare Intensive Soothing Cream diformulasikan secara khusus dengan Derma-SoftTM Complex ini dapat cepat meresap dan mengunci kelembapan hingga ke dalam kulit Si Kecil selama 24 jam.
Kandungan dalam Triple Protection Complex, yaitu organic oat, ceramide, dan olive oil, mampu melindungi dan memperbaiki kulit bayi dari berbagai gangguan kulit, seperti eksim, kulit kering, berbagai macam ruam, dan lainnya. Produk ini juga sudah teruji klinis hypoallergenic dan memiliki pH yang seimbang sehingga aman bagi bayi Anda yang memiliki alergi, Moms.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...
10 Cara Pilih Sabun Bayi Untuk Kulit Sensitif
10 Cara Pilih Sabun Bayi Untuk Kulit Sensitif
Seperti yang diketahui, bayi memiliki kulit yang tipis dan sensitif sehingga sangat rentan apabila kulitnya terpapar dengan benda-benda asing. Bila terpapar, kulit bayi bisa iritasi, kering, hingga infeksi. Kulit bayi juga lebih cepat kehilangan kelembapannya dibandingkan kulit orang dewasa. Di sisi lain, Moms pastinya ingin tetap menjaga dan merawat kulit Si Kecil tetap sehat, halus, dan lembut. Karena itu, dibutuhkan sabun khusus bayi untuk kulit sensitif.
Panduan Pilih Sabun Bayi
Namun banyaknya merek sabun bayi yang dijual di pasaran memang akan membuat Moms bingung dalam memilih sabun yang aman untuk bayi. Moms mungkin juga khawatir dengan bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam sabun tersebut, yang bisa saja malah membuat kulit Si Kecil menimbulkan iritasi atau gangguan kulit lainnya. Maka itu, sebelum membeli sabun bayi, ada baiknya Moms memperhatikan panduan dalam memilih sabun bayi berikut ini.
- Kondisi kulit bayi. Pertama-tama, perhatikan dan pahami kondisi kulit bayi Anda, Moms. Kebanyakan, bayi memang lahir dengan kondisi kulit yang sehat. Karena itu, penggunaan produk sabun bayi untuk kulit sensitif seharusnya sealami mungkin. Beda halnya apabila bayi memiliki kondisi kulit khusus, seperti eksim. Ada baiknya, dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter spesialis agar mendapat penanganan yang tepat.
- Sabun formulasi khusus untuk bayi. Karena kulit bayi berbeda dengan kulit anak-anak dan orang dewasa, pastikan pilih sabun yang memang diformulasikan khusus untuk kulit bayi. Harusnya, sabun untuk bayi menggunakan pembersih yang lembut dan dapat melindungi keseimbangan alami kulit sekaligus mempertahankan lapisan pelindung luar kulit Si Kecil.
- Bahan Alami. Pastikan, bahan-bahan yang terkandung di dalam sabun merupakan bahan yang alami, seperti berasal dari minyak nabati. Contohnya adalah minyak zaitun, minyak almond alami, minyak alpukat, minyak biji bunga matahari, cocoa butter, atau ekstrak bunga chamomile.
- Mengandung Gliserin. Gliserin cukup aman Moms untuk bayi. Sebabnya, kandungan gliserin malah dapat melembapkan kulit Si Kecil sehingga mencegah kulitnya dari iritasi dan kering.
- Kandungan pH Sabun. Biasanya, dalam label produk perawatan bayi, termasuk sabun, terdapat keterangan “pH neutral” atau “pH balanced”. Keterangan tentang skala pH sangat penting, Moms, sebagai cara untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat. Dalam beberapa minggu setelah bayi lahir, permukaan kulitnya akan berubah dari mendekati pH netral menjadi pH yang sedikit asam.
Nah, carilah sabun dengan kandungan pH yang netral atau yang memiliki pH serupa dengan kulit bayi (sekitar pH 5.5) sehingga tidak bersifat basa atau asam. Kandungan pH yang netral pada sabun sangatlah dianjurkan agar lapisan acid mantle pada permukaan kulit bayi tidak terganggu. Acid mantle pada kulit bayi ini berfungsi sebagai penghalang untuk melindungi kulit bayi dari bakteri. - Hindari Sabun Bayi dengan Pewangi/Pengharum. Mencium sesuatu yang harum dan manis memang menyenangkan ya, Moms. Namun dalam hal produk perawatan bayi, penggunaan sabun bayi dengan pewangi/pengharum bukanlah ide yang terbaik. Perlu diketahui Moms, wewangian merupakan bahan kimia. Apabila kulit bayi yang sensitif terpapar bahan kimia, dapat memicu iritasi dan kulit jadi kering, serta memicu reaksi alergi.
- Bebas Alkohol. Hindari sabun yang mengandung alkohol karena kandungan alkohol dapat membuat kulit bayi yang sensitif menjadi kering, bahkan bisa menimbulkan iritasi pada kulit bayi. Baca dengan saksama bahan-bahan yang terkandung dalam label sabun bayi ya, Moms. Biasanya kandungan alkohol disebutkan dengan nama lain, seperti etanol, ethyl alcohol, cetearyl alcohol, cetostearyl alcohol.
- Hindari Sabun Antibakteri dan Antimikroba. Sebaiknya hindari sabun bayi yang dilabeli dengan keterangan antibakteri atau antimikroba. Sebab, kandungan bahan antibakteri biasanya tidak ditambahkan dalam sabun atau produk yang diformulasikan secara khusus untuk bayi. Kandungan ini malah justru berisiko menimbulkan iritasi dan kering pada kulit bayi, Moms.
- Bahan Kimia Berbahaya. Antara lain seperti paraben (bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pengawet dalam kosmetik); phthalates (bahan kimia yang biasa ditemukan dalam plastik); pewarna, dan sulfat (yang biasa ditemukan pada pembersih rumah tangga). Bahan kimia ini dapat membuat kulit bayi iritasi, bahkan bisa membahayakan bagi bayi. Sebuah studi menemukan bahwa phthalates dan paraben berpotensi mengubah kadar hormon dalam tubuh yang dapat mengganggu perkembangan yang normal.
- Hypoallergenic. Sabun bayi dengan formula hypoallergenic diartikan apabila sabun ini diaplikasikan ke kulit bayi, kecenderungan bisa memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulitnya lebih kecil.
Baca Juga: Manfaat Baby Cream untuk Kulit Bayi
Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Sensitif
Moms jadi tak perlu bingung lagi nih dalam memilih sabun bayi untuk kulit sensitif. Sebabnya, ada satu produk sabun bayi yang sudah mencakup semua panduan di atas, yaitu Cussons Baby Sensicare Gentle Hair & Body Wash.
Produk pembersih dari rangkaian Cussons Baby Sensicare ini memang secara khusus diformulasikan untuk kulit bayi yang baru lahir dan sensitif. Bahkan pembersih ini diperuntukkan bagi kulit bayi yang rentan eksim sekalipun, Moms. Sebabnya, produk yang bisa digunakan sebagai sabun ini sudah teruji secara dermatologi dan diterima oleh dokter anak, serta hypoallergenic.
Moms juga tak perlu khawatir lagi saat membersihkan tubuh dan wajah Si Kecil ketika mandi karena Cussons Baby Sensicare Gentle Hair & Body Wash diformulasikan dengan Triple Protection Complex. Tiga kunci rahasia dalam Cussons Baby Sensicare Gentle Hair & Body Wash yang merupakan kombinasi bahan-bahan alami, yaitu organic oat, olive oil, dan ceramide.
Tiga bahan alami inilah yang membantu melindungi dan memperbaiki kulit bayi secara alami. Secara khusus, organic oat berfungsi untuk mengunci kelembapan pada kulit bayi. Organic olive oil berguna untuk menjaga kelembapan alami kulit secara intens. Kelembapan kulit bayi pun akan tetap terjaga hingga 24 jam sehingga melindungi kulit dari kekeringan. Sementara ceramide dapat membantu memperkuat fungsi pelindung kulit buah hati Anda. Moms juga jangan cemas karena pembersih yang ekstra lembut ini mengandung pH yang seimbang dan bebas paraben.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...
Penyebab dan Tipe Ruam Pada Bayi
Penyebab dan Tipe Ruam Pada Bayi
Ruam merupakan perubahan yang terjadi pada kulit karena iritasi atau peradangan. Biasanya perubahan yang terjadi adalah warna, penampakan, dan tekstur kulit si bayi. Biasanya kulit akan cenderung merah, bersisik, berminyak, hingga berjerawat, tergantung dari tipe ruam yang dialami bayi. Ruam seringkali membuat bayi merasa tidak nyaman dan bikin rewel, bahkan bisa membuat Si Kecil merasa kesakitan.
Moms tak perlu khawatir karena kondisi ruam cenderung dapat hilang dengan sendirinya. Selain itu, ruam sangat jarang terjadi sebagai kondisi yang darurat. Penyakit kulit pada bayi ini masih bisa diatasi dan diobati, bahkan dapat dicegah dan dirawat di rumah.
Meski begitu, Moms harus tetap waspada karena ruam bisa juga mengindikasikan penyakit yang lebih serius. Maka itu, cari tahu berbagai tipe dan cara mengatasi ruam pada bayi dalam penjelasan di bawah ini.
Penyebab Ruam pada Bayi
Kenapa muncul ruam pada bayi? Bayi yang baru lahir memiliki kulit yang sensitif. Sistem kekebalan tubuhnya juga masih dalam perkembangan. Hal-hal ini membuat kulitnya rentan terhadap berbagai sumber iritasi atau infeksi yang menjadi penyebab ruam.
Selain itu, dalam empat minggu pertama masa kehidupan bayi, akan ada beberapa perubahan yang terjadi pada kulit si Kecil. Beberapa jenis ruam yang berbeda bisa berkembang dan dialami Si Kecil pada tahun pertama kehidupannya. Nah, beberapa penyebab terjadinya ruam adalah panas, alergi, gesekan, kelembapan, bahan-bahan kimia, pengharum, kain.
Bahkan feses si Kecil pun dapat menjadi penyebab kulitnya teriritasi sehingga menimbulkan ruam pada kulit. Infeksi dari virus dan bakteri pun bisa menjadi penyebab ruam, Moms. Sementara itu, ruam juga dapat terjadi di bagian tubuh mana saja, tergantung dari tipe atau jenis ruam yang dialaminya. Bisa terjadi hanya di sebagian tubuh atau dapat memengaruhi seluruh tubuh. Antara lain di kulit wajah, leher, dada bagian atas, lengan, tangan, kaki, kulit di sekitar area popok, dan lipatan-lipatan kulitnya.
Berbagai Tipe Ruam pada Bayi
Berikut ini beberapa tipe ruam yang umum terjadi pada bayi, penyebab, dan cara mengatasinya.
- Ruam Popok. Ruam yang terjadi di sekitar area popok (kulit bokong, paha, selangkangan, dan kelamin). Penyebabnya karena kontak yang lama dengan urin atau feses yang membuat bayi merasa tidak nyaman. Moms bisa mengatasinya dengan mengoleskan area kulit tersebut dengan krim atau salep khusus setiap kali mengganti popok.
Moms juga bisa mencegah ruam muncul kembali dengan sering-sering mengganti popoknya agar area popok tetap terjaga kebersihan dan kekeringannya. Atau, sesekali biarkan bayi Anda tidak menggunakan popok agar kulit area popok mendapat sirkulasi udara.
- Cradle Cap. Tipe ruam pada bayi ini muncul di kulit kepala si Kecil dengan penampakan bercak dan sisik tebal, berwarna kuning, berkerak, atau berminyak, tetapi tidak menimbulkan gatal. Cradle cap juga dapat muncul di area wajah, telinga, leher, dan area sekitar popok. Biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir.
Cradle cap ini dapat hilang sendiri dalam beberapa bulan. Moms dapat merawatnya dengan membersihkan kepala dan rambut Si Kecil dengan sampo yang lembut. Bersihkan bercak-bercak tebal dengan sikat berbulu lembut. Untuk kerak dan sisik yang membandel, oleskan petroleum jelly atau minyak mineral, lalu keramaskan rambut dan kepalanya hingga bersih.
Baca Juga: Cradle Cap: Penyebab Ketombe Pada Bayi
- Milia. Ruam dengan penampakan bintil-bintil kecil berwarna putih yang muncul di hidung, dagu, atau pipi akibat pori-pori yang tersumbat keratin. Biasanya, milia muncul pada kulit bayi yang baru dilahirkan dan dapat hilang dalam beberapa minggu. Moms hanya tinggal merawatnya dengan membersihkan wajah Si Kecil sekali sehari dengan air dan sabun yang lembut. Hindari penggunaan losion atau produk wajah berminyak.
- Jerawat bayi. Jerawat pada bayi tampak seperti benjolan merah dan putih di dahi atau pipinya. Biasanya terjadi ketika ia berusia satu bulan setelah lahir. The American Academy of Dermatology Association (AAD) menyebutkan, jerawat dapat memengaruhi sekitar 20% bayi baru lahir. Kemungkinan, hal ini terjadi karena terpapar hormon ibu selama kehamilan.
Namun, jerawat bayi ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, jadi tak perlu diobati. Moms, dapat melakukan perawatan dengan membasuh wajah Si Kecil sekali sehari dengan air dan sabun yang lembut. - Heat rash/biang keringat/keringat buntet. Penampakan tipe ruam pada bayi ini adalah bintik-bintik kecil dan halus dan kulit akan berwarna merah. Ruam ini dapat muncul selama cuaca panas dan lembap, salah satunya karena pakaian yang tebal. Maka itu, ruam ini disebut pula dengan istilah ruam panas. Cara mengatasi jenis ruam jenis seperti ini dengan memindahkan si Kecil ke lingkungan yang lebih sejuk, memandikan Si Kecil, atau mengenakan pakaian yang ringan, sejuk, dan longgar agar sirkulasi udara ke kulit tubuh Si Kecil jadi lancar.
- Eksim. Menurut The American Academy of Dermatology Association (AAD), sekitar 60% individu mengalami eksim pada tahun pertama kehidupannya. Eksim ini dikenal juga dengan dermatitis atopik. Hal ini ditandai dengan kulit yang kering, bercak-bercak, bersisik, dan terasa gatal. Bahkan, bercak-bercak di kulitnya dapat menebal dan mengeras sehingga kulit menjadi kasar.
Dalam beberapa kasus, ruam akan meningkat, menjadi bintik kecil yang bergelembung dan mengeluarkan cairan. Terkadang pula kulit menjadi infeksi. Ruam ini biasa ditemukan di bagian tubuh seperti wajah, belakang lutut, dan lengan.
Nah, Moms dapat meringankan gejala eksim ini dengan menghindari suhu atau cuaca yang ekstrem, mandikan bayi setiap hari kedua atau ketiga, bukan setiap hari. Lalu keringkan kulitnya secara perlahan dengan tepukan yang lembut. Hindari juga makanan-makanan yang bisa memicu eksim. Oleskan krim kortikosteroid atau salep pelembap eksim. Gunakan pula produk-produk yang diformulasikan khusus untuk bayi dan tanpa pewangi. - Biduran atau urtikaria. Kondisi kulit dengan ruam merah yang menonjol, seperti bentol, dan gatal di bagian wajah, tangan, kaki, dan kelamin. Biduran dipicu dari alergi makanan, infeksi virus atau bakteri, gigitan serangga, faktor lingkungan, kontak dengan iritan, atau kondisi autoimunnya sedang melemah. Atasi biduran ini dengan memandikannya pakai air dingin (tidak terlalu dingin atau hangat) dan memberi losion atau krim yang mengandung calamine. Obat antihistamin juga dapat meringankan gejala gatal.
- Infeksi. Kulit yang terinfeksi juga dapat menimbulkan ruam. Sebagai contoh, impetigo atau penyakit infeksi karena bakteri. Tanda-tandanya luka lecet, lepuh membentuk kerak tebal berwarna cokelat kekuningan di sekitar mulut atau hidung. Ada pula bayi yang memiliki penyakit tangan, kaki, dan mulut karena infeksi virus. Tandanya muncul bintik-bintik di jari, telapak tangan, dan telapak kaki. Pada penyakit tangan, kaki, dan mulut, akan muncul lepuh di mulut, jari tangan, telapak tangan, telapak kaki atau bokong. Bahkan beberapa bayi mengalami demam.
Kedua penyakit ini dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun untuk impetigo, biasanya dokter merekomendasikan penggunaan antibiotik topikal. Sementara untuk penyakit kaki, mulut, dan tangan, bayi membutuhkan waktu lebih dari 10 hari untuk sembuh. Kedua penyakit tersebut merupakan penyakit menular sehingga penting sekali untuk membatasi dan mencegah kontak dengan orang lain agar tidak menular.
Baca Juga: Apa Itu Eksim, Penyebab Eksim, dan Cara Mengobati
Perlukah ke Dokter?
Ruam pada bayi memang bisa diatasi dengan perawatan di rumah. Namun, Moms perlu berhati-hati apabila ruam bayi tak kunjung sembuh, kemudian disertai dengan beberapa gejala lain. Apabila ada tanda-tanda seperti di bawah ini, sebaiknya bawa langsung bayi Anda ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk ditangani oleh dokter.
- Ketika bayi Anda mengalami ruam, kemudian diikuti dengan demam, bisa jadi ruam yang dialami Si Kecil terjadi infeksi.
- Ruam yang dialami Si Kecil terjadi selama berminggu-minggu. Ruamnya tak kunjung mereda meskipun sudah dilakukan perawatan dan pengobatan di rumah. Bahkan makin membuat Si Kecil merasa nyeri sakit atau iritasi.
- Ketika gejala ruam bayi Anda telah meluas. Tak hanya ruam kemerahan di kulit, tetapi juga mengalami gatal-gatal, terutama di sekitar mulut. Atau, rasa gatal yang disertai dengan batuk, muntah, mengi, atau gejala pernapasan lainnya. Hal ini bisa saja menjadi reaksi alergi serius yang disebut anafilaksis.
- Ciri-ciri ketika bayi dalam kondisi darurat adalah ruam yang tak kunjung reda disertai dengan demam tinggi, leher kaku, sensitif pada cahaya, perubahan pada neurologis atau guncangan yang tidak dapat dikendalikan, tangan dan kaki juga terasa dingin yang tidak biasa. Gejala – gejala ini bisa menjadi tanda si Kecil mengalami meningitis.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...