7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya

7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya

7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi dan Langkah Pencegahannya

Kulit bayi yang sensitif mudah terkena berbagai jenis penyakit kulit. Si Kecil lebih rentan terkena penyakit kulit apabila Moms tidak merawatnya dengan baik. Lalu, apa saja masalah kulit yang dapat dialami bayi dan bagaimana langkah pencegahannya?

Tidak seperti kulit orang dewasa, kulit bayi masih sangat tipis dan sensitif. Kondisi ini membuat bayi rentan mengalami iritasi dan beragam masalah kulit lainnya. Oleh karena itu, Moms perlu lebih cermat dalam menjaga dan merawat kulit Si Kecil.

Kenali 7 Jenis Penyakit Kulit pada Bayi yang Sering Terjadi

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kulit yang kerap dialami oleh bayi:

1. Kulit kering

Kulit kering adalah masalah kulit yang cukup umum dialami oleh bayi. Kondisi kulit ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti suhu udara yang terlalu panas atau dingin, terlalu sering memandikan bayi, serta pemilihan sabun bayi yang tidak tepat.

Jika Si Kecil mengalami masalah kulit kering, Moms dapat mengatasinya dengan mempersingkat waktu mandi Si Kecil hingga tidak lebih dari 10 menit dan mengoleskan pelembap khusus bayi pada kulitnya secara rutin.

2. Biang keringat

Biang keringat merupakan jenis penyakit kulit yang juga sering dialami oleh bayi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam kemerahan di area wajah, punggung, dada, dan lipatan tubuh, seperti ketiak dan selangkangan.

Bayi rentan mengalami biang keringat saat ia banyak berkeringat, baik karena cuaca panas atau ketika demam. Namun, Moms tidak perlu khawatir karena biang keringat pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.

3. Jerawat pada bayi

Bukan hanya remaja dan orang dewasa, bayi juga bisa mengalami jerawat. Penyebab munculnya jerawat pada bayi masih belum diketahui dengan pasti, namun kondisi ini diduga terjadi karena pengaruh hormon, reaksi alergi, serta iritasi pada kulit bayi.

Jerawat bayi biasanya hanya muncul selama beberapa hari, kemudian akan hilang dengan sendirinya. Namun, Moms dapat mencegah dan meredakannya dengan menjaga kebersihan kulit Si Kecil dan tidak menggunakan produk perawatan kulit bayi dengan bahan yang keras atau dapat menimbulkan iritasi pada kulit Si Kecil.

4. Ruam popok

Ruam popok ditandai dengan bercak kemerahan di bagian tubuh yang tertutup oleh popok, yaitu selangkangan, bokong, dan paha bayi. Bercak ini muncul akibat penggunaan popok yang terlalu lama, sehingga urine dan tinja menumpuk dan menimbulkan peradangan pada kulit bayi.

Ruam popok bukanlah kondisi yang berbahaya, namun masalah kulit ini dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan menjadi lebih rewel.

Oleh karena itu, jika Si Kecil mengalami ruam popok, Moms bisa mengatasinya dengan cara lebih sering mengganti popok Si Kecil. Setiap kali mengganti popok, bersihkan area kulit Si Kecil yang tertutup popok, lalu keringkan.

Selain itu, Moms juga bisa menggunakan krim atau salep untuk mengatasi ruam popok sesuai rekomendasi dokter.

5. Cradle cap

Cradle cap atau dikenal dengan sebutan kerak kepala merupakan kondisi yang cukup banyak terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini ditandai dengan munculnya kerak berwarna kekuningan atau kecoklatan di kulit kepala bayi, disertai serpihan-serpihan yang menyerupai ketombe.

Cradle cap belum diketahui penyebabnya, tetapi kondisi ini diduga dipengaruhi oleh hormon yang menyebabkan kelenjar minyak di kulit kepala bayi terlalu banyak menghasilkan sebum, yaitu minyak alami pada kulit.

Kondisi ini umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau beberapa bulan tanpa pengobatan. Namun, Moms dapat membersihkan kepala bayi dari cradle cap dengan sampo bayi.

6. Eksim

Bila muncul ruam merah di kulit Si Kecil dan ia jadi rewel karena kulitnya terasa gatal, bisa jadi ini adalah gejala eksim. Gejala lain yang bisa muncul pada eksim adalah kulit kasar, kering, menebal, dan bersisik.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan bayi mengalami eksim, antara lain faktor keturunan atau genetik, iritasi kulit, serta reaksi alergi. Untuk mengatasi eksim yang dialami oleh Si Kecil, Moms perlu menjauhkan Si Kecil dari faktor pencetus eksimnya, misalnya debu, makanan tertentu, atau sabun berbahan kimia keras.

Selain itu, Moms juga bisa meredakan gejala eksim yang dialami Si Kecil dengan cara rutin memandikan Si Kecil menggunakan sabun khusus untuk kulit sensitif bayi dan mengoleskan pelembap bayi pada kulit Si Kecil setelahnya. Bila gejalanya tidak berkurang atau justru semakin parah, sebaiknya periksakan Si Kecil ke dokter.

Baca Lebih Lanjut: Eksim

7. Impetigo

Impetigo merupakan jenis penyakit kulit pada bayi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak merah dan lepuhan berisi cairan atau nanah pada kulit, terutama di bagian tangan, kaki, dan wajah.

Impetigo perlu diobati dengan salep atau krim antibiotik sesuai resep dokter. Selain itu, untuk membantu proses penyembuhan impetigo, kulit bayi perlu dibersihkan secara rutin dan dijaga agar tidak tergaruk.

Langkah Pencegahan Penyakit Kulit pada Bayi

Kulit bayi yang masih sangat sensitif perlu dirawat dengan lebih berhati-hati. Untuk mengurangi risiko bayi terkena penyakit kulit, lakukanlah tips berikut ini:

jenis penyakit kulit

7 Jenis Penyakit Kulit dan Cara Menyembuhkannya

  • Mandikan bayi selama 5–10 menit saja, menggunakan air hangat dan sabun khusus untuk
  • Ganti popok bayi secara rutin dan pastikan popok yang digunakan memiliki ukuran yang pas dan tidak mengandung
  • Bersihkan rambut dan kulit kepala bayi dengan sampo khusus bayi yang kandungannya ringan, serta pijat kepala bayi secara
  • Pakaikan bayi pakaian yang bahannya lembut dan dapat menyerap keringat, misalnya yang berbahan
  • Cuci pakaian bayi dengan sabun khusus pakaian bayi yang bebas dari detergen dan
  • Gunakan pelembap kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif

Perhatikan juga kandungan dalam produk perawatan bayi, baik sabun, sampo, maupun pelembap, yang Moms gunakan untuk Si Kecil. Pilihlah produk perawatan bayi yang telah teruji secara dermatologis dan disetujui oleh dokter anak.

Pastikan juga produk yang digunakan memiliki pH seimbang dan mengandung bahan yang bersifat hypoallergenic untuk mengurangi risiko Si Kecil mengalami alergi atau iritasi kulit.

Selain itu, Moms juga bisa memilih produk perawatan kulit bayi yang mengandung chamomile, susu, ceramide, dan shea butter. Bahan-bahan alami ini dipercaya dapat menjaga kelembapan dan kelenturan kulit bayi, serta membuat kulit bayi lebih sehat.

 

Jika Si Kecil mengalami penyakit kulit yang tak kunjung membaik atau Moms kesulitan memilih produk perawatan kulit yang tepat untuknya, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak, ya, Moms.

 

 

TAGS:

Artikel Lainnya

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...

SensiCare