Apa Itu pH (Power of Hydrogen)? Pentingnya pH Pada Kulit?
Kulit tubuh memiliki kadar pH. Keseimbangan kadar pH kulit tubuh sangatlah penting untuk dijaga. Namun, mengapa kadar pH kulit perlu seimbang? Yuk, kenali lebih jauh tentang pH, keterkaitan antara pH dengan kulit, dan cara menjaganya, berikut ini!
Kulit merupakan perlindungan tubuh paling terluar. Peran kulit sangat penting untuk melindungi tubuh dari berbagai paparan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Nah, agar kulit selalu sehat, menjaga keseimbangan pH kulit sangatlah penting.
Apa Itu pH?
Dalam bidang kimia, pH merupakan singkatan dari potential of hydrogen atau power of hydrogen. Istilah ini digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan (alkalinitas) dari larutan.
Istilah pH ini menerjemahkan nilai konsentrasi ion hidrogen ke dalam bentuk urutan angka 0 sampai 14. Larutan yang mengandung pH lebih rendah atau nilainya kurang dari angka 7 cenderung bersifat asam. Lalu, apabila larutan yang memiliki pH lebih tinggi atau nilainya lebih dari angka 7 cenderung sifatnya alkali atau basa. Sementara angka 7 dikategorikan sebagai netral.
Pertama kalinya, konsep pH ini diperkenalkan oleh seorang ahli biokimia asal Denmark bernama Søren Peder Lauritz Sørensen pada tahun 1909. Dalam beberapa bidang keilmuan, terutama yang berkaitan pada kehidupan atau industri bidang kimia, pengukuran nilai pH sangat penting. Bidang keilmuan tersebut adalah bidang biologi, kemudian kimia, bidang kedokteran, pada dunia pertanian, ilmu pangan, rekayasa (keteknikan), hingga bidang oseanografi. Meski begitu, bidang lingkup science atau teknologi lainnya juga menggunakan pengukuran nilai pH. Namun, frekuensi penggunaannya lebih rendah.
Pengaruh pH pada Kulit
Lantas, apa keterkaitannya antara pH dengan kulit? Tahukah Anda, kadar pH atau tingkat keasaman pada kulit sangat penting untuk menunjukkan kesehatan kulit. Kadar pH pada kulit sangat berperan dalam menjaga kondisi kulit.
Nilai keasaman kulit bervariasi, angkanya dimulai dari 1—14. Jika nilai pH berada pada angka 1—6, hal ini menunjukkan bahwa pH tergolong asam. Sementara pH netral berada pada angka 7. Lalu, angka 8—14 menunjukkan nilai pH tergolong basa. Idealnya, kadar pH kulit ada di angka 5.5 agar kulit dapat bekerja dengan optimal. Dengan begitu, kulit mampu mempertahankan fungsinya sebagai penghalang atau pelindung kulit.
Kunci pH dalam menjaga kondisi kulit ini berkaitan dengan acid mantle. Acid mantle merupakan lapisan pada permukaan kulit yang tipis, sangat halus, dan sedikit asam. Acid mantle terbentuk dari asam amino dan asam lemak yang terdapat di dalam keringat, serta sebum atau minyak yang keluar dari kulit. Lapisan ini memiliki fungsi untuk membantu mempertahankan kadar keasaman kulit dan sebagai skin barrier atau penghalang kulit. Ketika kulit mengeluarkan sebum dan melepaskan asam lemak, acid mantle bertanggung jawab agar kesehatan dan kelembapan kulit tetap terjaga.
Caranya dengan melawan mikroba berbahaya, seperti bakteri, virus, dan berbagai hal yang berasal dari lingkungan sekitar, seperti alergen, perubahan suhu, bahan kimia yang keras, dan polusi. Acid mantle juga dapat membantu merusak radikal bebas yang dapat meningkatkan proses penuaan. Agar keseimbangan pH tetap terjaga, idealnya acid mantle berada pada kadar pH 4.5—5.5.
Kadar pH Kulit Bayi dan Orang Dewasa Berbeda
Kadar pH kulit bayi dan orang dewasa ternyata berbeda. Saat bayi dilahirkan, bayi memiliki permukaan kulit yang alkali dengan pH lebih dari 6. Kemudian selama beberapa minggu dalam kehidupan bayi yang baru lahir, kulitnya cenderung memiliki pH yang asam di antara 5 dan 5.5. Kadar pH pada kulit bayi yang asam ini membantu mencegah berbagai penyakit serta mampu melawan penyebaran bakteri dan jamur.
Namun, acid mantle pada kulit bayi masih lemah dan belum terbentuk sempurna. Hal ini membuat kulit Si Kecil menjadi sensitif dan rentan terhadap benda-benda asing. Seiring dengan perkembangan usia dan hormon, pH pada kulit akan mengalami perubahan ketika Si Kecil mulai beranjak besar. Ketika usia dewasa, pH akan cenderung netral dengan berada di angka 7.
Kadar pH Bervariasi
Masing-masing area kulit di tubuh memiliki kadar pH yang bervariasi. Area permukaan kulit yang jarang terekspos seperti kulit bokong, ketiak, dan area kemaluan cenderung mempertahankan kadar pH atau tingkat keasaman yang alami.
Berbeda area permukaan kulit tubuh yang sering terekspos, seperti kulit wajah, dada, dan tangan, yang cenderung bersifat alkali/basa. Itu karena area permukaan kulit tersebut lebih banyak terpapar zat-zat dari lingkungan sekitar.
Faktor yang Mempengaruhi pH Kulit
Ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pH kulit. Antara lain ada yang dari dalam tubuh maupun dari luar tubuh atau lingkungan sekitar.
- Faktor usia
- Keringat
- Perubahan musim dengan suhu dan kelembapan yang berbeda
- Debu dan polusi
- Pola makan yang tidak tepat, seperti terlalu banyak kafein, gula, ragi, dan makanan junk food
- Terlalu banyak terpapar sinar matahari
- Produk kosmetik
- Produk antibakteri
- Deterjen
- Bahan-bahan kimia
- Kebiasaan perawatan kulit yang salah, seperti terlalu sering mencuci permukaan kulit, menggunakan pembersih kulit yang mengandung bahan keras, dan menggunakan sabun yang mengandung alkali tinggi
Kenapa Perlu Menjaga Keseimbangan pH Kulit?
Anjuran untuk menjaga keseimbangan pH ini seringkali terdengar. Mengapa hal ini penting sekali? Perlu diketahui bahwa ketika kadar pH pada kulit terjaga keseimbangannya, kelembapan dan kesehatan kulit pun akan tetap terjaga. Acid mantle sebagai lapisan pelindung kulit juga akan bekerja dengan optimal. Dengan begitu, kulit akan selalu sehat, segar, dan bercahaya.
Keseimbangan pH kulit terganggu apabila kadar pH terlalu asam atau terlalu alkali/basa. Bakteri baik di kulit yang melindungi kulit pun mengalami gangguan ketika pH pada kulit tidak seimbang. Ciri-ciri ketika keseimbangannya terganggu adalah produksi minyak di kulit berlebihan, memerah, ruam, kering, gatal, mengelupas. Muncul pula gangguan kulit seperti eksim, psoriasis, jerawat, dan tanda penuaan dini.
Baca Juga: Eksim Kering: Gejala, Jenis, dan Cara Mengobati
Ketika kadar pH kulit terlalu basa, keseimbangannya menjadi terganggu. Acid mantle yang menjadi pelindung kulit pun tak mampu melawan mikroba sehingga mikroba tersebut dapat masuk ke dalam kulit dan menyebabkan infeksi pada kulit. Kulit juga kehilangan air dan kelembapannya sehingga kulit menjadi sensitif, kering, dan mengelupas. Kulit pun akan menunjukkan penuaan dini seperti keriput dan kerutan di sekitar mata. Kondisi kulit seperti eksim, dermatitis, kontak iritan, juga dapat timbul.
Baca Juga: 5 Cara Melembabkan Kulit Wajah Kering
Sementara itu ketika pH kulit terlalu asam, kulit akan mengalami peradangan sehingga menyebabkan kulit jadi meradang, memerah, iritasi, gatal, dan terasa sakit saat disentuh. Hal ini akan memunculkan kondisi kulit seperti jerawat dan rosacea.
Keseimbangan pH Kulit Tetap Terjaga
Lantas, bagaimana mengembalikan keseimbangan pH kulit yang terganggu? Anda dapat melakukan beberapa hal berikut agar keseimbangannya terjaga. Menjaga keseimbangan pH dapat meminimalisir timbulnya gangguan pada kulit, seperti eksim, psoriasis, jerawat, kulit yang terlalu kering atau produksi minyak yang berlebihan.
- Ketahui kondisi kulit sendiri. Sebelum mengaplikasikan produk perawatan kulit, perhatikan kembali kondisi kulit, apakah terlalu kering atau berminyak.
- Perbaiki pola makan dengan menerapkan pola makan yang sehat. Konsumsi sayur-sayuran hijau (seperti bayam dan kale), buah-buahan (seperti jeruk dan anggur) tomat, wortel, bawang putih, kacang kedelai, dan cuka sari apel.
- Gunakan produk pembersih yang lembut dan memiliki kadar pH yang seimbang. Artinya, produk tersebut memiliki kadar pH antara 4.5 hingga 6.
- Jaga kelembapan kulit dengan menggunakan produk pelembab kulit dengan pH seimbang. Anda bisa memilih pelembab kulit dalam bentuk minyak, losion, gel, atau krim, yang sesuai dengan usia dan tipe kulit.
- Pilih produk perawatan kulit yang lembut dengan bahan alami dan organik yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan.
- Gunakan air hangat suam-suam kuku untuk mencuci wajah atau kulit.
- Hindari produk pembersih dan sabun yang mengandung alkali tinggi.
- Hindari bahan-bahan kimia dan racun yang dapat merusak kulit, sepertin deterjen, makeup, cairan pembersih, dan lainnya.
TAGS:
Artikel Lainnya
Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi
Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...
5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi
Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...
7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan
Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...
0 Comments