Kenapa Kulit Terasa Gatal? Kenali Siklus Gatal Garuk Ini!

Kenapa Kulit Terasa Gatal? Kenali Siklus Gatal Garuk Ini!

Semakin digaruk, kulit semakin gatal. Ketika kulit semakin gatal, menggaruknya pun akan semakin sering. Begitu saja seterusnya sampai kulit terluka dan berdarah, barulah kita tersadar dan berhenti menggaruknya. Apakah si Kecil pernah mengalami hal ini Moms? Si Kecil terus-terusan menggaruk hingga kulit terluka dan berdarah. Inilah yang dinamakan siklus gatal-garuk yang tiada hentinya.

 

Aksi menggaruk merupakan hal yang natural dan dialami setiap individu, baik bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang menggaruk pada permukaan kulit di bagian tubuh tertentu. Menggaruk merupakan reaksi alami ketika permukaan kulit tersebut mengalami iritasi, gatal, kering, atau radang. Meski begitu, apabila si Kecil melakukan aksi menggaruk yang tak wajar atau menggaruk berulang-ulang, mungkin saja ada kondisi atau gangguan di tubuh atau kulitnya.

 

Kulit gatal disebabkan oleh adanya gangguan dan beberapa faktor lainnya. Hal tersebut sangatlah mengganggu terlebih lagi jika memiliki kulit yang kering dan sensitif, menyebabkan kulit jadi rentan iritasi akibat garukan yang terjadi.

 

Beberapa kondisi atau permasalahan kulit yang membuat si Kecil melakukan aksi menggaruk biasanya adalah karena penyakit kulit seperti eksim/dermatitis atopik atau psoriasis. Bisa juga karena si Kecil alergi terhadap bahan-bahan tertentu, seperti serbuk sari, makanan, atau bahan-bahan yang terkandung di dalam obat-obatan atau produk-produk perawatan kulit. Kondisi lainnya adalah ruam, gigitan serangga, parasit, dan kulit berjamur. Kondisi tersebut yang menimbulkan gejala-gejala pada permukaan kulit, salah satunya adalah rasa gatal.

                                                   

Menggaruk itu Menyenangkan

Sensasi rasa gatal yang dirasakan setiap individu, termasuk bayi dan anak-anak, pada permukaan kulit merupakan salah satu cara kulit untuk memberikan perlindungan dan pertahanan bagi tubuh. Di saat inilah hormon histamin dilepaskan. Ketika rasa itu muncul, pastinya si Kecil langsung merespon dengan aksi menggaruk pada bagian kulit yang gatal.

 

Aksi menggaruk kulit memang terasa menyenangkan. Dengan menggaruk, rasa gatal akan dapat dihilangkan. Tetapi, hal itu hanya sementara saja, Moms. Dalam studi yang dilakukan Zhou-Feng Chen, Ph.D. dari  Washington University School of Medicine di St. Louis, Amerika Serikat, menggaruk memang dapat mengatasi dan menghilangkan rasa gatal. Hal itu disebabkan adanya hormon serotonin yang dilepaskan oleh otak. Hormon serotonin ini akan memberikan perasaan nyaman dan senang.

 

Sayangnya, Moms, hormon serotonin ini malah akan membuat gatal semakin parah. Sebabnya, ketika si Kecil menggaruk, rasa sakit yang dihasilkan akan mengganggu. Otak pun akan melepaskan serotonin untuk mengatasi rasa sakit tersebut. Kemudian ketika tubuh merespon sinyal rasa sakit tersebut, responnya malah akan membuat kulit terus merasakan gatal gatal dan semakin memburuk. Tak heran, si Kecil akan mengulang-ulang aksi menggaruknya di saat kulit terasa gatal.

 

Siklus Gatal-Garuk Sebabkan Luka       

Ketika menggaruk, kulit menjadi bagian tubuh yang justru akan merasakan sakit. Menggaruk dapat membuat kulit si Kecil jadi memerah karena di saat permukaan kulit digaruk, pembuluh darah akan melebar. Hal ini akan membuat sel-sel darah putih dan plasma akan mengalir sehingga mampu mengusir toksin pengganggu pada kulit si Kecil. Di saat itu pula kulit akan menjadi memerah akibat garukan dari tangan.

 

gatal gatal sebabkan luka

Siklus gatal dan garuk tak hanya membuat kulit memerah, melainkan dapat menyebabkan luka dan infeksi.

 

Tak hanya permukaan kulit menjadi memerah, hal ini juga dapat menyebabkan luka, bahkan infeksi pada kulit si Kecil. Apalagi jika kondisi kulit si Kecil sedang mengalami permasalahan, seperti eksim atau psoriasis, yang memang menimbulkan gatal pada kulit secara intens sehingga ada rasa ingin terus menggaruk sampai gatal itu hilang.

 

Tanpa sadar, rasa gatal lalu digaruk yang terjadi terus-menerus ini pun akan menciptakan goresan pada kulit sehingga merusak pertahanan kulit si Kecil. Aksi menggaruk yang berulang-ulang ini juga dapat menyebabkan penebalan pada kulit yang disebut likenifikasi dan meningkatkan risiko infeksi karena kulit yang tergores akan memudahkan bakteri, virus, atau bahan tertentu masuk ke dalam kulit. Hal-hal ini akan memperburuk gejala-gejala gangguan pada kulit tersebut.

                                       

Cara Meringankan Gatal dan Mengurangi Garuk

Menggaruk awalnya memang bisa membuat si Kecil merasa nyaman. Namun lama-kelamaan aktivitas menggaruk yang terjadi berulang-ulang tanpa henti, tentunya akan mengganggu aktivitas, konsentrasi, dan kenyamanan si Kecil. Bahkan dapat menciptakan permasalahan baru pada si Kecil.

 

Dengan menghentikan aktivitas ini, tentu akan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan aksi menggaruk pada si Kecil. Nah, Moms perlu melakukan pengamatan apa yang menyebabkan si Kecil mengalami siklus gatal dan membuatnya menggaruk, misalnya karena alergi atau hal lainnya. Dengan mengetahui penyebabnya, Moms dapat menghindari si Kecil dari hal-hal yang memicu timbulnya gatal.

 

Untuk menghindari aksi menggaruk si Kecil yang menyebabkan kulitnya rusak, rawatlah tangan dan kuku-kuku si Kecil, Moms. Pastikan kuku-kuku si Kecil dipotong secara berkala sehingga mencegah luka di kulitnya saat terjadinya gatal. Berikan mainan yang bisa ia mainkan dengan tangannya agar dapat mengalihkan perhatiannya dari kegiatan menggaruk. Gunakan pula sarung tangan yang lembut ketika si Kecil tidur di malam hari karena biasanya malam hari rasa gatal akan meningkat.

 

Bedong pada bayi untuk bayi-bayi baru lahir juga bisa dilakukan Moms agar tangannya tetap terjaga dan terhindar dari usahanya menggaruk wajah. Bedong juga membantu si Kecil tetap merasa tenang saat tidur. Untuk meredakan gatal pada kulit si Kecil, kompreslah bagian kulit yang gatal tersebut dengan kain lembut yang sudah dibasahi dengan air dingin selama beberapa menit. Ulangi selama dibutuhkan.

 

Cara Mengatasi Gatal Gatal dengan Pelembab

Moms dapat mengatasi gatal pada si Kecil dengan pelembap, apalagi jika kulit yang kering menjadi salah satu penyebab kulit si Kecil gatal-gatal. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa pelembap sangatlah penting untuk mempertahankan kulit yang sehat. Ada banyak manfaat yang didapatkan apabila pelembab diaplikasikan pada kulit si Kecil.

 

Antara lain adalah menjaga kelembapan kulit si Kecil, termasuk memperbaiki penampilan kulit, memperbaiki dan mempertahankan pertahanan kulit, memelihara dan meningkatkan kadar air di dalam kulit. Pelembap yang dapat menghidrasi kulit si kecil ini akan membantu mengurangi iritasi pada kulit sehingga siklus gatal-garuk pun perlahan-lahan akan menghilang.

 

Pelembab yang baik seharusnya mampu melindungi kelembaban alami kulit dan juga menyerap dengan baik untukmenghidrasi kulit sehingga membantu meningkatkan kelembapan kulit. Salah satu pilihannya adalah Cussons Baby Sensicare 24hr Daily Moisturizing Lotion. Pelembap yang mengandung bahan-bahan alami ini sudah teruji secara klinis membantu menjaga kelembaban kulit hingga 24 jam  dan memiliki pH yang seimbang dengan pH kulit.

 

Pelembap dari rangkaian Cussons Baby Sensicare ini pun diformulasikan secara khusus dengan Derma-SoftTM Complex yang merupakan kombinasi bahan-bahan organik, seperti 100%gandum organik, minyak zaitun organik, shea butter, dan ceramide. Kombinasi bahan-bahan ini membantu menjaga kelembaban dan melindungi kulit bayi yang sensitif dan rentan eksim. Pelembap ini juga dapat digunakan untukbayi yang baru lahir atau newborn karena telah teruji klinis hypoallergenic.

 

Usapkan pelembap harian ini usai si Kecil mandi agar kelembapan kulitnya tetap terjaga dan selalu lembut. Untuk merilekskan tubuh dan pikiran si Kecil ketika mau tidur di malam hari, Moms juga dapat memijatnya menggunakan pelembap ini. Gosokkan dengan lembut pelembap ini pada bagian punggung, kaki, tangan, atau wajahnya untuk meringankan rasa gatal.

 

 

TAGS: 

Artikel Lainnya

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...

Pruritus: Penyebab Kulit Gatal Tidak Sembuh

Pruritus: Penyebab Kulit Gatal Tidak Sembuh

Pruritus adalah rasa gatal pada kulit yang terdapat pada tubuh dan terjadi secara terus menerus. Penyakit ini diikuti dengan munculnya ruam. Kondisi ini menyebabkan Moms ingin terus menggaruk kulit hingga meyebabkan iritasi pada kulit. Penyebab pruritus atau gatal ini dapat terjadi dari kondisi dalam tubuh maupun dari luar tubuh. Hal tersebut yang mengakibatkan kulit menjadi memerah, kasar, munculnya benjolan atau terlihat seperti melepuh.

Gatal pada kulit bisa disebabkan juga karena dermatitis, ruam, atau bahkan psoriasis. Penyebab inilah yang sebenarnya harus Moms temukan terlebih dahulu, apakah ini wajar terjadi, atau malahan terdapat benjolan serta melepuh.

Kulit adalah organ terbesar dan terluas di tubuh manusia. Sebagai organ terluas yang berada di seluruh permukaan tubuh, kulit memiliki fungsi untuk melindungi organ, otot, dan jaringan-jaringan yang ada di bawah kulit, mengontrol suhu atau temperatur tubuh, dan meraba sehingga dapat merasakan sensasi sentuhan, suhu panas atau dingin.

 

pruritus

Pruritus terjadi pada lapisan luar kulit si Kecil

 

Lapisan dermis pada kulit yang berada di antara lapisan epidermis dan hipodermis (jaringan subkutan) memiliki banyak fungsi seperti memproduksi keringat, rambut, minyak, dan mengantarkan darah ke area kulit. Lapisan dermis pula yang membuat kulit dapat merasakan berbagai sensasi di kulit.

 

Apa Itu Pruritus?

Pruritus adalah penyakit yang mengganggu dan harus kita hindari. Hal yang terjadi pada kulit tersebut tidak selalu merupakan tanda-tanda yang serius, bahkan Moms dapat mengatasinya sehingga akan menghilang dengan sendirinya.

Namun, jika ada sensasi rasa gatal yang muncul, bahkan menyebar di seluruh kulit tubuh, ada keinginan untuk menggaruk-garuknya hingga memerah, iritasi, dan dapat menimbulkan luka gores pada kulit. Bahkan, luka gores yang terus-menerus digaruk dapat membuat kulit infeksi karena bakteri dan virus dapat mudah masuk ke dalam kulit.

Pruritus juga dapat mengenai semua orang di segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Penyakit kulit ini bisa menjadi sebuah tanda atau ciri-ciri dari penyakit kulit primer. Bisa juga menjadi sebuah tanda yang tidak biasa dari beberapa penyakit sistemik.

Nah, apabila terjadi pada bayi, tak tega rasanya melihat si Kecil menggaruk kulitnya terus-menerus, ya, Moms. Ketika si Kecil terus menggaruk kulitnya hingga menebal, iritasi dan infeksi, hingga berdarah. Hal ini akan membuat si Kecil merasa tidak nyaman dan mengganggu konsentrasi serta waktu tidurnya.

Meski begitu, level rasa gatal yang terjadi dapat berbeda-beda pada setiap individu. Mulai dari level yang ringan hingga level gatal yang lebih parah dan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyakit kulit yang satu ini juga dapat terjadi sebagai kondisi akut atau kronis. Secara psikologi pun membuat malu dalam komunitas sosial.

 

Gejala dan Pemicu Pruritus 

Gejalnya ada berbagai macam, Moms. Gejala-gejala yang muncul pun berbeda-beda, tergantung dari penyebab yang memicunya. Namun umumnya, gejala yang tampak pada kulit di area tertentu atau di sekujur tubuh akan terasa gatal yang diikuti dengan gejala kulit kemerah-merahan, kering, pecah-pecah, bersisik, hingga muncullah bintik-bintik, benjolan, bahkan lepuhan. Rasa yang dialami bisa bertahan lama dan sangat intens.

Pruritus sifatnya dapat terjadi pada bagian tubuh tertentu saja (lokal) atau terjadi di seluruh tubuh atau di beberapa area tubuh yang berbeda (general/umum). Ketika hal ini hanya terjadi pada bagian tertentu saja, biasanya disebabkan adanya permasalahan pada kulit. Bagian-bagian tubuh yang dapat menimbulkan pruritus adalah kulit kepala, lipatan mata, hidung, telinga, lengan, kaki, telapak tangan dan telapak kaki, ketiak, bahkan anus.

Berikut ada beberapa hal yang menjadi pemicu gejalanya pada kulit secara umum. Sementara itu, jika terjadi pada si Kecil biasanya disebabkan karena penyakit kulit dibandingkan penyakit sistemik.

Reaksi kulit

  • Kulit Kering. Kulit yang terpapar karena kondisi cuaca yang panas atau dingin, mandi dengan air panas, dan kontak langsung dengan bahan-bahan kimia tertentu akan bereaksi menjadi kering. Kondisi yang kering juga bisa akibat dari alasan medis tertentu. Nah, kulit kering ini bisa mempengaruhi bagian-bagian tertentu pada tubuh si Kecil yang disertai dengan timbulnya sisik dan kulit menjadi pecah-pecah.
  • Alergi. Pruritus pada kulit juga dapat muncul ketika kulit bereaksi terhadap alergi Contohnya si Kecil alergi pada makanan/minuman, alergi karena kontak dengan hal-hal tertentu (logam, bahan tekstil, wewangian, karet, cat rambut, serbuk bunga, dan lainnya), bisa juga alergi karena obat-obatan, seperti antibiotik, obat antifungal, obat kanker, dan lainnya.
  • Hives. Bercak kemerahan seperti bekas luka yang muncul sendiri atau berkelompok, yang menimbulkan pruritus pada kulit. Hives dapat muncul karena alergi, stres, panas, dan paparan sinar matahari.
  • Biang keringat (heat rash). Pruritus juga dapat dipicu dengan munculnya biang keringat pada kulit. Apalagi biang keringat yang ditandai dengan ruam kemerahan disertai bintik-bintik kecil ini sering kali terjadi pada bayi dan anak-anak.

 

Kondisi Kulit

Banyak kondisi kulit yang menyebabkan pruritus.

  • Dermatitis atopik. Tipe eksim yang paling umum terjadi, apalagi pada bayi dan anak-anak, Moms. Pruritus yang disebabkan dermatitis atopik ini akan disertai dengan munculnya ruam-ruam kemerahan, kulit yang kering, bercak bersisik. Dermatitis atopik biasanya terjadi pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat asma dan alergi di dalam keluarganya.
  • Dermatitis kontak. Dalam kondisi ini disebabkan reaksi ketika kulit menyentuh sesuatu, seperti logam yang terkandung dalam perhiasan atau bahan-bahan kimia dalam produk pembersih.
  • Psoriasis. Produksi sel-sel kulit lebih cepat bertumbuh dan menumpuk di permukaan kulit sehingga kulit mengalami peradangan. Hal ini menimbulkan bercak kemerahan dengan sisik putih keperakan pada kulit. Bercak-bercak kemerahan inilah yang membuat kulit terasa gatal, nyeri, hingga terbakar.

 

penyebab pruritus

Gigitan Serangga dapat menjadi Penyebab Pruritus atau gatal-gatal pada Kulit.

 

  • Kulit berjamur dan infeksi. Ketika ada bagian tubuh yang terkena infeksi, tubuh akan memberi tanda berupa gejala pruritus. Ada beberapa penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur dapat memicu timbulnya, seperti kurap dan kutu air. Penyakit kulit seperti ini sering juga dialami oleh anak-anak sehingga perlu diwaspadai ya, Moms.
  • Parasit dan Serangga. Pruritus dapat pula disebabkan adanya parasit dan gigitan serangga di permukaan kulit tubuh. Gigitan serangga, seperti nyamuk, lebah, tawon, membuat kulit kemerah-merahan seperti ruam dan bentol-bentol. Tungau dapat menyebabkan kulit mengalami kudis (scabies) yang ditandai dengan ruam-ruam berbintik dan muncul rasa gatal yang hebat.
  • Sistem Saraf. Ketika sakit, sistem saraf bisa terganggu dan menjadi bingung sehingga tanpa sengaja mengirimkan pesan kepada saraf di area kulit untuk memunculkan rasa gatal meskipun tidak ada penyebabnya. Bahkan tidak ada ruam kemerahan. Meski begitu, kulit akan tampak iritasi jika digaruk terus-menerus. Kondisi yang dapat mempengaruhi sistem saraf seperti diabetes, herpes zoster, dan multiple sklerosis.
  • Penyakit Dalam. Pruritus yang muncul tiba-tiba, bisa jadi disebabkan penyakit di organ dalam tubuh yang mendasarinya, Moms. Contohnya penyakit gagal ginjal, liver, kanker, gangguan kelenjar tiroid, dan anemia defisiensi zat besi.

 

Perlukah ke Dokter?

Semua orang pernah merasakan gatal di bagian tubuhnya. Namun perasaan ini diindikasikan sebagai pruritus dan biasanya terjadi dalam jangka waktu pendek. Rasa gatal juga dapat bertahan lebih lama, lebih dari enam pekan. Lalu, kapankah si Kecil membutuhkan penanganan dari dokter?

Moms, bisa mendatangi dokter atau spesialis penyakit kulit apabila si Kecil memiliki gejala pruritus seperti berikut ini.

  • Apabila rasa gatal tersebut timbul secara tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
  • Rasa gatal yang dialami si Kecil sudah berlangsung lebih dari 2 pekan dan tidak juga menghilang ataupun membaik meskipun sudah melakukan tindakan perawatan untuk mengatasinya.
  • Apabila yang dirasakan si Kecil sudah parah sehingga membuat si Kecil merasa tidak nyaman, menangis terus-menerus, dan mengganggu waktu tidurnya.
  • Tidak dirasakan hanya di area tubuh tertentu saja, tetapi di seluruh tubuh.
  • Rasa gatal yang muncul diikuti dengan tanda atau gejala lain, seperti demam, kulit yang kemerah-merahan, rasa lelah yang ekstrem, penurunan berat badan, hingga perubahan kebiasaan buang air besar atau frekuensi buang air kecil.
  • Gatal yang tak kunjung reda selama tiga bulan berturut-turut meskipun sudah dilakukan perawatan.

 

Lalu, apa yang akan dilakukan oleh dokter atau spesialis penyakit kulit? Untuk mencari tahu apa yang menjadi penyebab pruritus tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik dan bertanya tentang riwayat medis si Kecil dan keluarga. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala yang timbul di permukaan kulit si Kecil. Meskipun gejala-gejala yang timbul di permukaan kulit tersebut, seperti bintik-bintik kecil, tidak selalu ada.

 

Cara Mengobati dan Mengatasi Pruritus

Jika Moms ingin mengatasi serta mengobati, segeralah pergi ke dokter untuk konsultasi. Dokter akan memberikan resep obat atau perawatan khusus untuk membantu mengatasi gatal tersebut.

Tips Meringankan dan Mencegah Gejala 

Selain mengobati, Moms juga bisa melakukan beberapa hal di rumah untuk meringankan dan mencegah. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa Moms ikuti.

Cara Meringankan Pruritus

  • Hindari menggaruk kulit secara intens. Moms bisa menutupi area kulit si Kecil yang gatal dengan penutup luka, menggunting kuku si Kecil secara berkala, atau si Kecil bisa menggunakan sarung tangan pada malam hari.
  • Saat mandi, sebaiknya gunakan air dingin atau air hangat suam-suam kuku. Moms, juga bisa menambahkan oatmeal di dalam air mandi si Kecil sebagai pereda rasa gatal di kulit. Usai mandi, saat mengeringkan tubuh si Kecil gunakan handuk lembut, lalu tepuk-tepuk dengan pelan dan jangan menggosoknya.
  • Gunakan pelembap untuk menjaga kelembapan kulit si Kecil, Moms. Kelembapan kulit si Kecil sangatlah penting karena kulit yang kering dapat menjadi pemicu. Oleskan pelembap setelah si Kecil mandi. Namun, pilihlah produk pelembap khusus untuk kulit sensitif.
  • Untuk mencegah gigitan serangga, Moms bisa menggunakan kelambu untuk menutupi tempat tidur agar si Kecil terhindar dari gigitan serangga saat tidur.
  • Letakkan kain basah yang sudah direndam air dingin atau kantung es untuk mengompres area kulit yang gatal.

Gunakan pakaian yang berbahan katun, ringan, dan longgar yang membantu menjaga kulit tetap sejuk dan mengurangi sensasi gatal di kulit.

 

meyembuhkan pruritus

Pilih Pakaian yang longgar untuk bayi supaya mencegah penyakit Pruritus

 

Cara Mencegah Penyakit Pruritus

  • Hindari kontak langsung dengan bahan-bahan atau situasi yang menjadi pemicu. Misalnya, bahan tekstil yang berat dan kasar, temperatur ruangan yang terlalu panas, mandi dengan air panas, atau kontak langsung dengan produk pembersih. Apalagi jika si Kecil memiliki riwayat dermatitis atopik, alergi, atau kulit yang sensitif. Untuk itu, Moms perlu memperhatikan setiap hal yang menjadi penyebab pruritus.
  • Hindari temperatur udara ruangan yang terlalu panas hingga membuatnya berkeringat. Keringat akan menimbulkan rasa gatal.
  • Penggunaan humidifier di dalam ruangan juga dapat digunakan Moms, agar dapat menurunkan temperatur udara yang panas dan kering di ruangan tersebut.
  • Kebersihan lingkungan, seperti tempat tidur si Kecil, juga perlu dijaga ya Moms, agar tidak ada tungau atau parasit lainnya yang menyebabkan gatal.

Tenangkan si Kecil agar tidak membuatnya stres karena stres dapat memicu rasa gatal lebih parah.

 

 

 

TAGS: 

Artikel Lainnya

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Kenali Label Hypoallergenic Pada Produk Bayi

Ketika Moms sedang pilah-pilih produk perawatan kulit untuk Si Kecil, biasanya dalam kemasan luar produk ada yang tercantum tulisan “hypoallergenic”. Hmm...apa itu ya hypoallergenic? Cari tahu selengkapnya tentang hypoallergenic di artikel berikut ini yuk, Moms! Moms,...

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

5 Manfaat Minyak Zaitun Untuk Kulit Bayi

Minyak zaitun sudah tak asing lagi dalam keseharian kita ya, Moms. Manfaatnya juga banyak. Tak hanya untuk kesehatan tubuh, tetapi juga bermanfaat untuk kecantikan, seperti untuk perawatan kulit dan rambut. Lalu, apa saja sih manfaat minyak zaitun untuk kulit,...

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

7+ Manfaat Lidah Buaya Untuk Kulit dan Kesehatan

Lidah buaya atau aloe vera sudah tak asing lagi bagi kita, ya, Moms. Tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia, bahkan mudah untuk dipelihara di rumah, ini memang sarat dengan manfaat dan khasiat yang baik untuk kesehatan. Salah satu manfaat lidah buaya ialah...

SensiCare